Mohon tunggu...
Ronal Igirisa
Ronal Igirisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - direktur

hobi bisnis, kepribadian tegas dan konsisten

Selanjutnya

Tutup

Financial

Melepaskan Diri dari Keterpurukan Financial

4 Mei 2023   00:26 Diperbarui: 4 Mei 2023   00:28 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan financial seseorang yang sudah memiliki keluarga sangat memerlukan perjuangan yang tak mudah untuk di jalani. Dengan perekonomian yang saat iini sangat memprihatinkan, apalagi dengan adanya kalimat "Resesi Ekonimi" dalam bebrapa tahun kedepan, sangatlah sulit untuk menjalaninya.

Maka dari itu kita memerlukan perjuangn ekstra untuk mencari solusi dalam kondisi kehidupan ekonomi yang sangat sulit ini, kondisi ini yang sebahagian masyarakat rasakan sekarang, di tambah dengan kurangnya perhatian dari pemerintah setempat baik dari setingkat kelurahan sampai kecamatan yang membagikan bantuan sosial dari pemerintah pusat tidak tepat sasaran.

Dari hasil perbincangan saya dengan beberapa kelompok, baik  dari kelompok karyawana, dan sekolompok ojol (ojek online), bahwa dari tahun 2020 samapi tahun 2023 ini kondisi perekonomian mereka sangatlah sulit," dari semenjak munculnya wabah virus corona yang menimpa beberapa negara termasuk negara indonesia di tahun sebelumnya kami sangat sulit menyeimbangkan perekonomian keluarga, dengan adanya pembatasan beraktivitas dan lain-lain, di tambah dengan kondisi saat ini negara sekarang lagi mengalami yang katanya dari pemerintah sedang mengalami Resesi Ekonomi", obrolan dari kelompok-kelompok tersebut.

Salah seorang dari kelompok ojol mengatakan, " apalgi beberapa bulan kebelakang pemerintah menaikan bahan bakar bersubsidi, yang sangat mempengaruhi kami sebagai pengemudi ojek online, bahan-bahan semua naik tetapi tidak sesuai dengan pendapatan perbulan kami, sehinga daya beli kami menurun".

Begitupun dengan tanggapan dari salah satu kelompok karyawan "kami mengalami penurunan dari pengeluaran perbulanya, di sebabkan oleh gaji yang tidak mengalami kenaikan dari beberapa tahun sebelumnya, dan semua bahan pokok naik tinggi, sehingga kami merasakan keterpuruak perekonomian keluarga kami".

Dari hasil obrolan, kesimpulanya kami harus melepaskan diri dari keterpurakan ekonomi dengan cara menambah pengahsilan dari membangun usaha-usaha dengan mengandalakan keahlian dan bakat yang kami miliki dan modal yang secukupnya, "contoh diantara kami yaitu bapak Bambang Lamusu sudah berhenti dari pekerjaan utamanya sebagai karyawan perusahaan, dan membangun usaha yang bisa mengeluarkannya dari kondisi saat ini, ia mendirikan usahanya dengan modal tunjangan yang di berikan oleh perusahaan terhadapanya, alhamdulillah beliau sukses melepaskan diri dari Resesi Ekonomi saat ini, usahanya berkembang dan bisa memberikan tamabahan pengahasilan buat kami yang lain".

Yang terpenting adalah keyakinan dan ketekunan beserta doa untuk melepaskan diri dari kondisi perekonomian saat ini yang belum punya kepastian sampai kapan akan normal dan stabil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun