Mohon tunggu...
Ronal Igirisa
Ronal Igirisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - direktur

hobi bisnis, kepribadian tegas dan konsisten

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Cerita Perjalanan Supir Pikap

29 April 2023   23:20 Diperbarui: 1 Mei 2023   23:16 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam mengajar ketepatan waktu, supir pickup mempunyai tantangan yang paling berat yaitu menahan rasa ngantuk.

Perjalanan yang jauh akan menimbulkan rasa ngantuk yang sangat tidak tertahankan, solusinya agrar sopir bisa menahan ngantuk hanya dengan bermodalkan segelas kopi dan sebungkus rokok.

Jika kita sering beristirahat dalam perjalan maka kita pasti akan terlambat dalam mengantarkan barang secara tepat waktu,maka dari itu sebelum berangkat supir harus dalam kondisi fisik yang prima dan tidak dalam keadaan kurang sehat. 

Kebanyakan supir lebih memilih waktu perjalan di malam hari demi menghindari kemacetan, agar bisa sampai ke tujuan dengan tepat waktu. kondisi inilah yang sering di alami oleh pak fajar dan supir lainnya dalam mengantarkan barang.

3. Sering Terlibat Pertengakaran dengan Preman

Dalam perjalanan, supir sering menemui masalah dengan adanya preman preman jalanan yang sesuka hati memungut biaya melewati daerah kekuasaanya.

Inilah yang sering terjadi sama bapak fajar ketika mengantarkan barang. Belum lagi para preman berseragam yang sering mencari kesalahan, dengan alasan pemeriksaan. "yah kita kasih uang rokok saja," kata pak fajar.

4. Meninggalkan Keluarga Di Rumah

Menempuh jarak yang jauh hingga berhari hari seshingga kita rela meninggalkan keluarga di rumah, yang parah lagi ketika dapat kabar dari istri kalau anak sedang dalam keadaan sakit.

Oleh karena itu, membuat kita tidak fokus dalam memperhatikan perjalanan yang di tempuh. kita sebagai supir hanya bisa mengandalakan istri dan orang tua di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun