Mohon tunggu...
Politik

Pilkada untuk Jakarta yang Lebih Baik

26 September 2016   19:28 Diperbarui: 26 September 2016   19:56 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilkada merupakan pemilihan umum untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung di Indonesia oleh penduduk daerah setempat yang memenuhi syarat. Di awal 2017 mendatang, DKI Jakarta siap untuk memilih pemimpin barunya. Ketiga pasang bakal cagub-cawagub DKI adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang diusung oleh PDIP, Golkar, Nasdem, dan Hanura, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung oleh PD, PAN, PPP, dan PKB dan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno yang diusung oleh Gerindra dan PKS.

Dari ketiga Cagub yang akan tampil pada Pilgub DKI tidak satupun yang memiliki latar belakang yang sama. Calon petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok) berlatar belakang birokrat, Anies Baswedan berlatar belakang akademisi dan Agus Harimurti berlatar belakang militer.

Tidak dapat dipungkiri bahwa sudah adanya kerja nyata yang terlihat dari kandidat pertama yaitu Pak Ahok seperti pembenahan waduk pluit, sterilisasi Monas dari PKL (Pedagang Kaki Lima), Relokasi Kampung Pulo, membuat RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak), membuat Balai Kota menjadi tempat wisata, dan sebagainya. Walaupun dengan sikap nya yang membuat orang ‘kesal’, ternyata tetap dapat membuat perubahan besar-besaran pada kota Jakarta.

Untuk calon pasangan Agus – Sylviana yang baru saja diusung oleh Koalisi Cikeas ini cukup mengejutkan. Pasalnya masyarakat dalam memilih gubernur itu dengan alasan bahwa adanya pengalaman dari calon gubernur di pemerintahan dan sudah ada bukti nyata hasil kerjanya di pemerintahan. Sementara Agus Harimurti tidak mempunyai pengalaman di pemerintahan karena Ia berkecimpung di Militer. Dan untuk Sylviana memang mempunyai pengalaman pemerintahan tetapi hanya sebagai birokrat atau PNS saja dimana track record sebagai pemimpin politik belum teruji.

Selain itu  pasangan Anies-Sandiaga menurut peneliti CSIS, Arya Fernandes, pasangan Anies-Sandiaga ada dua isu yang bisa dijual yaitu pengalaman di Pemerintahan dan ekonomi. Jika isu pengalaman di pemerintahan, maka Anies bisa dijagokan jadi calon DKI-1. Jika isu ekonomi maka Sandiaga dapat disorongkan

Dari ketiga calon tersebut tentu memiliki kualitas yang baik untuk maju ke DKI 1.  Semuanya akan balik lagi ke tangan masyarakat khusus nya rakyat DKI Jakarta untuk memilih calon pemimpinnya. Masyarakat harus pintar dalam menyeleksi dan menilai calon manakah yang cocok untuk kondisi Jakarta dan tidak terbawa oleh ‘iming-iming’ dari bakal calon Gubernur. Karena tujuan dari adanya seorang pemimpin adalah ingin mengubah dan memajukan Jakarta dengan tidak lebih memajukan kepentingan pribadi.

SUMBER:

2016. Peneliti CSIS: Anies Pengalaman di Pemerintahan, Sandiaga Jago Ekonomi

Detik, diunggah pada 23 September 2016

2015. 6 BUKTI AHOK SUDAH BENAHI AMBURADUL KOTA JAKARTA

Indonesianewspaper, diunggah pada 23 September 2016

2016. AGUS-SYLVIANA DIPERKIRAKAN SULIT TANDINGI ELEKTABILITAS AHOK-DJAROT BBC, diunggah pada 24 September 2016

Nama   : Theodora Valentine Tambayong

NIM      : 07031181520063

Jurusan : Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya

Kelas    : A (Palembang)

Mata Kuliah : Sistem Politik Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun