Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepucuk Surat pada Rembulan

6 Desember 2022   21:45 Diperbarui: 6 Desember 2022   22:24 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepucuk surat pada rembulan


Naluriku seolah habis
Keraguan semakin mengikis jiwa
Ditengah asmara yang kurajut penuh kasih
Pengakuan akhirnya tak dapat kuraih...

Aku menoleh dalam gelap malam
Rembulan seolah tersenyum dan menguatkanku
Dalam hatinya mungkin tak terukir namaku
Sekalipun senyum ditebar, tapi hati tak ingin menyatu..

Berbulan- bulan kulalui tanpa kabar
Entah berapa banyak rindu ini menumpuk
Dalam lubuk hati rasanya berkecamuk
Meronta...

Aku berdiri di persimpangan..

Harus kemana kulangkahkan kaki tuk pergi
Tapi Bayangnya tak kian jua pergi...
Hanya rembulan menemani kekosongan ini..
Hingga akhirnya aku menyerah dan terlelap dalam mimpi..

Entahlah, kau kembali atau tidak sama sekali....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun