Ada baiknya diam, tapi kapan ?
Persoalan tentang diam, bukan berarti selalu lemah, mungkin itu ada benarnya jika dilihat dari cara mereka memaknai kata diam untuk memberi suatu nilai terhadap mereka yang seolah mendominasi segalanya tanpa arah yang jelas.
Hal ini sering kali tercermin dalam kehidupan sehari- hari. Seperti contoh saat terjadi sebuah situasi dimana seseorang ingin mengutarakan sesuatu, namun sejak memulai bicara selalu saja di potong pembicaraannya, tentu ia akan memilih diam dan seolah bungkam.
Menyimpulkan secara dini bahwa lawan bicara kita tiba- tiba diam, mungkin sebaiknya ditahan dulu, sebab dalam kondisi tertentu ternyata ada baiknya diam dari pada bicara tidak karuan, seperti apa ?
1. Dalam situasi mengutarakan maksud namun justru berakibat pada kondisi yang makin keruh, sebaiknya kita diam. Sebab jika kita memaksakan untuk terus larut dalam pembicaraan, maka ceritanya akan panjang dan tidak dapat diselesaikan, oleh sebab itu lebih baik diam daripada mengatakan sesuatu yang bisa memperburuk keadaan atau menimbulkan kesalahpahaman.
2. Ketika seorang teman mencurahkan suatu permasalahan atau perasaannya terhadap kita, bukan berarti sebuah jawaban langsung di inginkan begitu saja, sebab seseorang terkadang hanya ingin didengarkan dengan sepenuh hati.
3. Jangan pernah melakukan tindakan membalas kata-kata seseorang yang baru saja membuat kita merasa kesal, karena hal itu justru memperburuk keadaan.
Sebaiknya diam dan segera menjauh dari lokasi yang membuat kondisi semakin buruk, tarik nafas perlahan dan tenangkan diri untuk menghindari hal- hal yang tidak diinginkan.
4.Ketika kita menghasilkan sebuah karya apapun itu bentuknya  dan seorang memberikan kritik terhadap karya kita, sebaiknya batasi ego yang sering berkecamuk dalam diri kita  dan perlahan dari kata- katanya , kita upayakan untuk mempertimbangkan sudut pandangnya, boleh jadi itu sebagai kritik yang membangun, tetap diam dan dengarkan mereka dengan penuh perhatian.
Dengan adanya sebuah kritik yang positif, secara tidak langsung dapat memberikan kesempatan baik, sehingga dapat berimbas pada peningkatkan kualitas diri.
Ini sebuah situasi dimana semua orang di dunia pasti pernah mengalami pengalaman buruk atau situasi memalukan dirinya. Sudah pasti kita tidak akan pernah mau atau menginginkan orang lain mengetahui hal itu.
Maka sebaiknya ketika kita mengetahui tentang sesuatu yang memalukan seseorang, tekankan hal tersebut pada diri untuk jangan pernah menggunakan situasi seolah menjatuhkan seseorang hingga  merasa malu, apalagi dihadapan orang banyak karena masa lalunya yang buruk atau hal memalukan yang pernah dialaminya.
Terakhir, ada baiknya diam ketika seseorang menyampaikan sebuah rahasia kepada kita, apapun  itu bentuknya, sebab semua orang punya rahasia masing-masing, akan tetapi tidak semua orang bisa menjaga rahasia.
Sehingga menjaga rahasia seseorang, dengan tidak mengumbarnya ke orang lain, adalah sebuah tindakan yang menandakan bahwa ada baiknya diam dalam situasi tertentu, semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H