Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gotong Royong, Tak Sekadar Kumpul- kumpul

24 Maret 2022   20:22 Diperbarui: 24 Maret 2022   20:26 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mewujudkan persatuan yang terjalin antar warga. Dengan adanya persatuan tersebut, masyarakat maka akan berdampak pada adanya rasa lebih dekat, kuat dengan harapan dapat menekan permasalahan antar warga  yang kerap muncul di lingkungan tempat tinggal.

Kemudian, menumbuhkan sikap saling membantu antar masyarakat. Ketika rasa saling memiliki telah tercipta dengan tumbuhnya kemauan  orang-orang untuk mau saling membantu dan menolong orang lain yang membutuhkan. 

Tentu saja sikap saling tolong menolong akan memberikan memberi manfaat bagi orang lain yang dibantu atau di tolong  dan juga menumbuhkan kebiasaan berempati yang bermanfaat bagi  diri sendiri.

Konsep lain dalam gotong royong dalam masyarakat bali, dikenal juga dengan istilah saling asah, saling asih, saling asuh, salunglung sebayantaka yang artinya saling asah dimaksudkan dengan saling memberikan pembelajaran, saling memberi koreksi, saran, dan masukan dalam berkehidupan masyarakat.

Selanjutnya saling asih dimaksudkan dengan sikap atau rasa mengasihi, menyayangi, mencintai, menghormati dan menghargai orang lain.

 Sementara saling asuh memiliki pengertian saling menjaga, memperhatikan dan membantu satu sama lain, dengan dasar itu akan tercapai salunglung sebayantaka terwujudlah  perasaan senasib sepenanggungan, dan kekeluargaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun