Khayalan saya :)
Ingin sekali menuliskan ini, coba sajalah apa jadinya . Isinya hanya sebuah fiksi bukan sekedar melentikkan jari agar tertulis sedemikian adanya. Latihan menulis juga tidak, pokoknya tidak. Lalu apa harus saya coba.
Dicoba saja, agar segalanya terbiasa. Karena tanpa mencoba sebuah jawaban akan tidak bisa ditemukan sepantasnya. Merasa benar bisa jadi menumbuhkan kesombongan dalam hati. Untuk itu saya tetap mencoba.
Mencoba meyakinkan itu bukan pekerjaan mudah. Meyakinkan sebuah keyakinan akan nilai bagus memang penting, tapi bagaimana dengan mereka yang menanggapi dengan nilai yang tidak baik, haruskan berhenti atau lanjut.
Ya sudah, dicoba lagi, jika hari ini tak kunjung seperti apa yang dicari. Maka besok dan lusa masih menanti, tapi sebuah konsep dasarnya harus dipertahankan yaitu belajar fokus karena tak selamanya jalan yang dilalui mulus.
Dengan adanya fokus untuk membuka diri belajar, belajar dan belajar lagi. Hanya itukah hiburan sebuan hati yang tak mampu mencapai hasil yang diharapkan. Saya kira tidak juga, kata-kata berulang hanya untuk mencari pengakuan juga tidak mesti dicari- cari.
Topik sani dan sini, selama ini telah terfikirkan tapi tak ditulis oleh tangan dan otak tak mampu mengerjakan.Â
Hasilnya hanya kira- kira, keraguan dan kekhawatiran untuk takut mencoba. Sehingga semakin hari seolah terpuruk, padahal segalanya itu dibawa nikmat, walau nyatanya sebuah cobaan berat.
Tanpa dicoba apalah ide-ide dalam niat kan menjadi tersampaikan. Bagaimana kalau ditertawai karena tak kunjung memperoleh posisi terbaik.
 Senyumlah pada diri dan katakan, niatmu baru sebatas mencoba dan jangan lupa mengisi kekosongan yang sebelumnya telah dicoba.
Coret saja lembaran- lembaran kertas kosong, sampai percobaan itu menuai titik yang dicapainya dengan sudut penilaian cermat, tepat dan bermanfaat. Lantas kalau yang dimaksud  tidak bermanfaat?
Giliran ganti topik dan putar balik keadaan sesuai strategi kemampuan. Terkendala itu bagian perjalanan proses, sebab menebak waktu yang pas mendapatkan penghargaan tidak bisa diukur sebuah rasa atau bahkan mengandalkan mantra, agar ting dan ting saja menjadi nyata lalu membuat terlena seisi raga.
Menolehlah, karena aku masih dibawah sebuah dasar klasmen, bukan berarti tak akan mendapatkan puncak, ini bukan soal kompetisi menjadikanmu raja atau mengusai.
 Tapi ini adalah ruangmu mencari, bertemu, mencoba lagi dan jangan bosan, karena puncak mampu goyah oleh getaran- getaran kecil dibawahnya.Â
Selagi waktu dan peluang mampu tercipta, kenapa tidak untuk mencoba.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI