Merangkul mereka yang masih belum memiliki kesadaran akan pentingnya membuang sampah dengan baik, dengan cara apa saya melakukan itu, saya tidak akan langsung menegur, namun saya memberikan sedikit pemahaman bahwa sampah dapat berdampak buruk jika tidak kita yang memulai untuk peduli dengan hal itu.
Bagaimana jika timbul ketersinggungan  dengan hal itu, misalkan ditegur untuk tidak membuang sampah sembarangan ? saya kira, ini adalah proses yang harus dilakukan secara  berkesinambungan.
Melalui tahapan paling awal yaitu diri sendiri, kemudian lingkungan keluarga, Â rasanya untuk mewujudkan harapan tentang peduli terhadap lingkungan akan tidak sejalan dengan harapan atau program yang telah ditentukan.
Ini bukan soal untuk seolah menjadi pahlawan lingkungan, tidak. Tapi bagaimana membiasakan diri menjadi pribadi yang peduli terhadap hal kecil, akan dapat memberikan manfaat bagi orang-orang disekeliling kita, bukankah sampah dapat berdampak pada munculnya wabah penyakit seperti demam berdarah, masihkan kita harus menunggu mereka untuk turut memulai, kalau bukan dari diri sendiri yang memulai.
Tidakkah kita rindu dengan suasana sungai yang bersih, lingkungan yang asri, yang dapat memberikan kesejukan, berupa udara yang bersih untuk dihirup, ketenangan jiwa dalam menikmati waktu yang tersisa dibumi.
Semua berawal dari diri untuk mewujudkan nilai / hasil . Bukankah hidup wajib dibarengi dengan usaha jika mimpi harus dikejar untuk sebuah tujuan.Â
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H