Mohon tunggu...
astutii
astutii Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswi

Aku Suka Langit karena aku jatuh cinta pada penciptaNya.. Follow ig : tutyy14

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apa Kabar Iman?

15 Agustus 2021   21:11 Diperbarui: 15 Agustus 2021   21:18 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara batin"Alhamdulillah akhirnya tilawahku sampai juga juz 30
Butuh waktu lama ternyata untuk sampai ke juz 30 ini"

Dengan mata yang memandang sayu mushaf yang di pegang itu, terbayang dulu betapa sangat semangatnya ia untuk menghafal Al-Qur'an.

Surah An-Naba adalah surah pertama yang berusaha dihafalnya, setelah hijrah. Karna surah itu adalah surah pembuka di juz 30.

Bagi seseorang yang tidak pernah menyentuh bangku pesantren menghafal Al-Quran adalah sebuah perjuangan besar, ia mengulang-ulang hafalan saat diatas kendaraan, saat berjalan maupun saat ia berkerja.

Suatu hari ia sangat bahagia karna berhasil menghafal 40 ayat dari surah An-Naba itu, membayangkan dirinya nanti akan lancar ketika setoran hafalan.

Mengingat kembali masa itu, masa-masa awal hijrahnya yang penuh dengan warna, teman shalihah yang banyak, kakak murabbi yang baik dan mengikuti banyak kajian, akan tetapi hal itu tak berlangsung lama..

Lalu datanglah mereka yang tak senang dengan perubahannya, saat belajar agama dikatakannya aneh dan aliran sesat, saat ibadah dikatakannya hanya ajang mencari jodoh saja.

Kemudian datanglah masa-masa sulit, masa dimana teman-teman mulai meninggalkannya satu persatu, teman dekatnya telah melepas hijab syar'i, kakak murabbi yang punya kesibukan sehingga jarang kajian, lalu sulitnya waktu luang untuk belajar kembali.

Satu dua pertanyaan muncul dikepalanya.
Kenapa sekarang menghafal Al-Qur'an sangat sukar dilakukannya dan tilawah rasanya semakin berat saja?

Perlahan dia menutup mushaf itu lalu memeluknya.

Menangisi keadaannya saat ini...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun