Akhir-akhir ini badan sering banget pegal, yang paling terasa itu kalau pas bangun tidur. Ampun deh, badan kaku sampai susah gerak dan sakitnya luar biasa. Saya sempat berfikir ada yang salah nih dengan badan saya, apa karena salah memilih makanan dan asam urat jadi tinggi atau karena memang cuaca yang tak menentu bikin badan sakit-sakitan. Saya sempat bercanda bilang ke suami kalau badan saya sakitnya seperti habis dipukuli orang sekampung hehe.Â
Biasanya kalau badan pegal begini solusinya selalu di urut, sesudahnya pasti enakan. Masalahnya kalau lagi susah cari tukang urut, bisa susah tidur nahan pegal, dijamin tidur nggak bakalan nyaman. Saya ingat betul bagaimana ibu saya membiasakan kami anak-anaknya kalau tidur jangan lupa bawa balsem taruh dibawah bantal selain senter. Maklumlah ibu saya memang dari zaman old turun-temurun selalu pakai balsem dan sejenisnya yang selalu ada dan tersedia kapanpun dibutuhkan. Mau kemanapun dan lagi dimanapun didalam tas ibu saya selalu ada balsem. Bahkan kalau digigit nyamuk dikit aja langsung deh oles balsem, memang ampuh sih selama ini.
Saya baru tau kalau sekarang ada Geliga Krim. Iya, taunya juga karena saya mengikuti Nangkring Kompasiana awal Oktober lalu. Karena selama ini saya pemakai balsem Geliga, senang sekali begitu tau ada Geliga Krim ini. Awalnya sempat merasa nggak ada bedanya, yang satu balsem yang stu bentuknya krim. Ternyata setelah nyobain langsung yang krim bedanya baru berasa. Yang pertama saya rasakan krimnya cepat meresap, kemudian tidak lengket dan berbekas, panasnya lebih terasa. Keunggulan lainnya ada pada design kemasannya lebih elegan dan modern jadi nggak keliahatan banget kalau nenteng balsem.
Keesokan harinya mau dibawa dan olahraga ringan pun jadi kurang nyaman khawatir cedera otot. Sejak ada Geliga Krim saya selalu oleskan pada bagian-bagian tubuh yang sering pegal termasuk nyeri di punggung, meski berangkat naik commuterline berdiri sampai tujuan saya nggak khawatir lagi karena Geliga Krim yang sudah saya oleskan membuat kaki dan punggung bebas pegal.
Kalau mau berolahraga Geliga Krim juga saya gunakan sebelumnya untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba kram otot saat olah raga. Jadi Geliga Krim nggak hanya digunakan saat cedera atau kram, justru sebelum kram. Oh ya, Geliga Krim sangat membantu saya selama travelling, duduk berjam-jam di bus, tour keliling lokasi wisata jadi tambah asik karena sebelum melakukan travelling punggung saya olesin Geliga Krim biar hangat dan bebas pegal. Yang pasti sejak menggunakan Geliga Krim segala aktivitas jadi lebih optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H