Selain itu, dengan bahannya yang kokoh membuat komposter ini bisa dipakai berulang kali sampai benar-benar rusak. Ah, pasti lama rusaknya sih!
Baca juga: Komposmu Berbau Busuk? Cepat Lakukan 3 Hal Ini!
4. Memiliki keran dan bukaan untuk mengambil kompos
Pada komposter drum disediakan saringan untuk memisahkan kompos dengan air lindi yakni air hasil pengomposan. Air lindi ini nantinya bisa kamu panen untuk dijadikan pupuk organik cair.
Selain itu, bukaan kecil pada komposter drum memudahkan kamu untuk mengecek hasil kompos di bagian bawah: apakah terlalu basah, apakah terlalu kering, apakah siap dipanen atau belum.
Seperti halnya dua keping mata uang, komposter drum juga memiliki segenap kekurangan seperti...
1. Harganya cukup mahal
Di market place, komposter drum dibandrol dengan harga 200 ribu hingga 800 ribu rupiah. Harga mengacu kepada ukuran, semakin besar, semakin mahal.
Harga ini tentu berkali lipat lebih mahal jika dibandingkan dengan komposter ember atau compost bag yang hanya berkisar 40 ribu hingga 100 ribuan.
Namun seperti kata pepatah, "ada harga ada barang." Dengan harga yang lebih tinggi, komposter drum juga memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki komposter-komposter lain.
Baca juga: Mengapa Kompos Sering Disebut "Emas Hitam"?
2. Membutuhkan tempat
Dikarenakan ukurannya yang cukup jumbo, komposter drum membutuhkan tempat yang cukup luas untuk ditaruh.