Kemasan makanan ringan menjadi salah satu sampah yang menumpuk di tempat pembuangan, pantai, maupun laut.
Data dari Green Peace (2019) menunjukan bahwa temuan terbanyak pada kategori sampah bermerek, diduduki oleh perusahaan makanan besar yaitu Indofood dan Danone.
Bahan kemasan makanan yang umumnya berasal dari plastik dan alumunium foil membuatnya sulit terurai secara alami. Kedua bahan ini membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk benar-benar hilang.
Alhasil, daur ulang jadi satu-satunya cara untuk mengatasi sampah kemasan makanan ringan.
Baca juga: 5 Influencer yang akan Membantumu untuk Hidup Ramah Lingkungan
Daur Ulang Kemasan
Ide daur ulang ini sebenarnya datang dari salah satu makanan ringan yang saya dapatkan di sebuah acara.
Pada sisi bawah kemasan tersebut terdapat logo pot tanaman dengan tulisan "kemasan ini dapat didaur ulang untuk polybag."
Polybag sendiri merupakan plastik berbentuk tabung atau kantong yang biasa dipakai sebagai wadah menanam. Wadah ini biasanya berwarna hitam dan memiliki lubang di bagian samping dan bawah.
Saya kemudian berpikir, "Ah, benar juga!"
Baca juga: Mengenal Mikroplastik, Partikel Kecil yang Mengancam Kehidupan Sehari-hari
Selama ini saya selalu membuang kemasan makanan ringan, karena termasuk sampah yang tidak bisa dikompos dan sulit untuk didaur ulang. Bahkan bank sampah pun jarang ada yang mau menerima kemasan makanan ringan.
Sementara ide daur ulang kemasan makanan sebagai polybag tampak mudah dilakukan.
Untuk mendaur ulang kemasan makanan jadi Polybag itu gampang, kamu hanya perlu...
1. Melipat kemasan hingga berbentuk kantong
Proses melipat bertujuan agar kemasan makanan dapat berdiri tegak, layaknya Polybag.
Kamu bebas melakukan lipatan dengan gaya apapun! Saya sendiri memilih untuk melipat kedua ujung sisi agar tercipta ruang di tengah.
Untuk beberapa kemasan makanan bahkan ada yang sudah bisa berdiri kokoh tanpa perlu dilipat lagi.
Oh ya, sebelum itu pastikan juga kamu sudah mencuci bersih kemasan ini ya. Sisa-sisa makanan yang menempel di kemasan dapat mempengaruhi kondisi tanah. Untuk itu kita perlu mensterilkan wadah kemasan sebelum digunakan untuk menanam.
Baca juga: Yuk, Sulap Galon Bekas Jadi Wadah Mengompos!
2. Buat lubang di sisi bawah kemasan
Lubang ini berfungsi sama seperti polybag maupun pot yang kamu punya di rumah, yaitu untuk mengalirkan air.
Saya membuat beberapa lubang dengan obeng yang dipanaskan dengan api. Kamu juga bisa menggunakan gunting, atau pisau kecil.
Tidak perlu terlalu banyak lubang, pastikan saja cukup untuk air mengalir.
Baca juga: 3 Benda Sekali Pakai yang Tidak Lagi Saya Pakai
3. Masukan media tanam dan sebar benih tanaman
Setelah mencuci, melipat dan membuat lubang, kini kemasan makanan ringanmu siap digunakan sebagai Polybag.
Masukan media tanam yang bisa terdiri dari tanah, sekam, serabut kelapa, maupun kompos. Kemudian, sebar benih tanaman!
Saya memilih menyebar biji tomat yang langsung saya ambil di kulkas. Belah tomat, ambil bijinya, dan sebar di media tanam. Tomat termasuk tanaman yang mudah dan cepat tumbuh, sehingga kamu tidak perlu menunggu terlalu lama.
Kamu juga bisa menggunakan polybag ini untuk menanam tanaman lain, termasuk tanaman hias.
Baca juga: Yuk Tanam Tomat, Mudah dan Cocok untuk Skala Rumahan
4. Siram dan tunggu hingga tumbuh!
Langkah terakhir dan paling menyenangkan adalah menunggu benih tanaman hingga tumbuh.
Pastikan untuk rutin menyiram dan menaruh polybag di tempat yang teduh, ya. Benih menyukai tempat yang gelap dan teduh untuk mulai tumbuh.
Ketika daun sudah ada empat, kamu mulai bisa memberikan sinar matahari dan air nutrisi.
Nah, mudah bukan Kompasianer? Yuk, sama-sama kita kurangi sampah dengan mendaur ulang kemasan makanan ringan maupun kemasan plastik lainnya.
Salam lestari.
***
Tutut Setyorinie,
20 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H