Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Stop Buang Minyak Jelantah, Kumpulkan dan Jadi Cuan!

31 Oktober 2024   16:47 Diperbarui: 31 Oktober 2024   16:54 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kumpulkan Minyak Jelantah dengan Botol Bekas

Mengingat banyaknya masalah yang ditimbulkan dari pembuangan minyak jelantah, pada September lalu saya mencoba untuk mulai mengumpulkan minyak jelantah di botol.

Ternyata mengumpulkan minyak jelantah tidak sesulit yang saya kira. Alat yang dibutuhkan hanya dua: botol bekas dan corong untuk memasukkan minyak agar tidak tumpah. Sisanya adalah niat dan konsistensi.

Minyak jelantah di botol | dokumentasi pribadi
Minyak jelantah di botol | dokumentasi pribadi

Saya memakai botol bekas minyak goreng 2 liter untuk menampung jelantah. Setelah jalan hampir satu bulan, saya dapat mengumpulkan hampir setengah botol, atau kurang lebih 1 liter.

Pastikan untuk menutup dan menyimpan minyak jelantah dengan benar. Seperti limbah pada umumnya, minyak jelantah juga menimbulkan bau yang bisa mengundang hama seperti tikus. Jadi, hati-hati ya, Kompasianer.

Setorkan Minyak Jelantah ke Pihak Pendaur Ulang

Ketika kamu sudah punya tabungan minyak jelantah, kini saatnya untuk menyetorkan ke pihak yang mendaur ulang.

Sekarang sudah banyak organisasi yang mewadah minyak jelantah untuk diolah jadi produk yang bermanfaat seperti cairan pembersih lantai, sabun, biodiesel, dan lainnya. 

Beberapa web/aplikasi pengumpul minyak jelantah | Tangkapan layar pribadi
Beberapa web/aplikasi pengumpul minyak jelantah | Tangkapan layar pribadi

Penyetoran ini pun tidak bersifat suka rela. Ya, kamu akan mendapat imbal balik alias cuan dari setor minyak jelantah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun