Pernah nggak kamu perhatikan bahwa plastik ada dimana-mana?
Plastik pertama kali ditemukan oleh Alexander Parkers pada tahun 1862 di London. Namun baru pada tahun 1941 plastik akhirnya diproduksi massal untuk menampung minuman berkarbonasi.
Biaya produksinya yang murah menjadi salah satu alasan mengapa plastik banyak diolah dan digunakan hingga kini. Kamu bisa menemukan plastik pada kantong plastik, piring plastik, gelas, sendok, sedotan, pipa paralon, bungkus snack, piringan CD, dan lainnya.
Sayang, besarnya penggunaan plastik tidak diiringi dengan semangat untuk memperpanjang usianya.
Dilansir dari Narasi.tv, sebuah jurnal Nature karya tiga peneliti University of Leeds, Inggris, menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara penghasil polusi plastik terbesar di dunia. Sebanyak 3,4 juta ton plastik terbuang di negeri ini setiap tahunnya.
Penelitian ini sejalan dengan data Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) DKI Jakarta yang mengungkapkan bahwa plastik menempati urutan kedua yaitu 28% dari total sampah yang ada di TPST Bantar Gebang.
Sementara menurut laporan National Graphic (2015) dari Ocean Foundation, ada 5,25 triliun keping sampah plastik yang ditemukan di lautan.
Tumbler, Alternatif Pengganti Plastik
Maraknya sampah plastik di Indonesia dan dunia membuat beberapa orang sadar untuk beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan, salah satunya Tumbler.
Tumbler adalah wadah minum yang dapat kamu gunakan berulang kali. Tumbler biasanya terbuat dari stainless steel, plastik berkualitas tinggi, atau kaca tahan panas. Meskipun masih terdapat "plastik", namun plastik di Tumbler dipastikan aman untuk dipakai berulang.
Saya yakin banyak dari kalian telah memiliki tumbler, entah dari pembelian sendiri, hadiah teman, ataupun souvenir acara. Saya sendiri memiliki beberapa tumbler yang hampir semuanya adalah hadiah.
Saya memakai tumbler sesuai fungsinya, yaitu wadah air minum. Namun setelah melihat postingan tentang sustainability, saya jadi tahu bahwa fungsi tumbler lebih dari itu!
Ya, tumbler juga bisa kamu manfaatkan untuk wadah jajanan seperti kopi, es teh, es krim, jus, maupun minuman lainnya. Kelebihan tumbler yang kuat tahan dingin ataupun panas, sangat cocok untuk dijadikan wadah jajanan seperti ini.
Keuntungan lainnya tentu saja ramah lingkungan. Dengan menggunakan tumber, kamu telah mengurangi penggunaan gelas plastik, sedotan plastik, dan kantong plastik yang berujung menumpuk di TPST selama ratusan tahun!
Jajan Es Pakai Tumbler, Berani Coba?
Dengan semangat mengurangi plastik, hari ini saya mencoba jajan pakai tumbler. Pilihan saya jatuh pada es podeng yang terletak persis di belakang kantor.
Awalnya saya mengira abang penjual akan bingung dengan permintaan unik ini. Namun ternyata ia sangat welcome. "Oh, boleh kak," jawabnya sambil mengambil gelas tumbler saya untuk diisi es.
Setelah selesai menuang es, kacang sangrai, susu coklat, dan seres, ia pun kembali bertanya, "mau dikasih sendok?"
Saya cepat-cepat menggeleng, "nggak perlu."
Ya, penjual es podeng biasa mengemas es podengnya dengan gelas dan sendok plastik. Namun karena saya berencana untuk makan es tersebut di kantor, jadi saya tak memerlukan plastik tambahan".
Tidak disangka, ternyata ada kesenangan tersendiri ketika berhasil jajan tanpa sampah. Besok-besok, saya mungkin akan kembali membawa tumbler untuk jajanan lainnya.
Kompasianer, kamu tertarik mencoba?
--
Tutut Setyorinie,
15 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H