Dengan berbagai komplikasi tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke masker kain.
Tips Memakai dan Merawat Masker Kain
Saya membeli masker kain di online marketplace. Harganya ternyata juga cukup beragam, mulai dari 3 ribu hingga 35 ribu. Desainnya pun unik dengan bahan dan corak yang beragam.
Saya warna pastel dengan bahan kain linen karena terlihat elegan dan menutupi area wajah dengan sempurna.
Permasalahannya satu, tebal! Ya, rata-rata masker kain memiliki bahan yang lebih tebal dibanding dengan masker sekali pakai. Hal ini terkadang membuat saya merasa pengap, apalagi di ruangan terbatas dengan banyak orang.
Namun, solusinya ternyata sederhana. Cukup tambahkan minyak kayu putih dalam masker kain dan napas saya menjadi lega. Setelah seminggu pemakaian, saya pun mulai terbiasa. Bahkan untuk berkendara dengan motor, kini saya lebih nyaman dengan masker kain karena bisa menangkal debu dan kotoran yang lebih besar.
Keuntungan lainnya tentu tahan lama. Masker kain bisa kamu pakai hingga 5-10 tahun atau sampai rusak.
Untuk membuatnya tetap efektif menangkal virus dan kottoran, kamu perlu mengikuti panduan mencuci masker kain yang benar seperti yang disampaikan Siloam Hospitals:
1. Rendam masker kain dalam air hangat dan deterjen
2. Setelah 10 menit, kucek masker dengan lembut
3. Bilas masker dengan air mengalir hingga bersih
4. Keringkan di bawah sinar matahari langsung
5. Setrika masker dengan panas sesuai tipe bahan
6. Simpan di tempat bersih dan siap dipakai kembali
Menyelamatkan bumi dimulai dari diri sendiri
Kembali ke masker kain adalah sebuah langkah kecil yang bisa saya lakukan untuk menyelamatkan bumi. Bukan hal besar, memang.