Banyak orang bilang, mengompos membutuhkan waktu yang lama.Â
Dalam sebuah video youtube, saya pernah mendengar bahwa mengompos bisa memakan waktu 4 hingga 6 bulan. Di video lainnya, bahkan ada yang menyebutkan enam bulan hingga satu tahun.
Saya yang cenderung skeptis, menolak untuk percaya. Ah masa iya selama itu?
Setelah melakukan browsing kembali, saya menemukan bahwa mengompos tidak begitu lama. Bahkan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses pengomposan.
1. Tambahkan Bio AktivatorÂ
Bio aktivator adalah bahan bioaktif yang memiliki kemampuan untuk mencerna material organik yang mengandung serat selulosa. Bahan ini sering digunakan untuk proses mengompos karena fungsinya yang dapat mempercepat proses penguraian sampah.
Ada beberapa jenis bio aktivator, seperti EM4, OrgaDec, Boisca, Promi, dan Acticomp.Â
Saya sendiri memilih menggunakan EM4 alias Effective Microorganism-4 karena harganya yang murah, dan mudah ditemui di toko-toko pertanian.
Untuk sebotol EM4 berukuran 1 liter, kamu bisa membelinya di harga 25 ribu.
Cara penggunaannya juga cukup mudah. Kamu hanya perlu mencairkan sekitar 10 ml EM4 ke dalam 1 liter air, lalu aduk sampai rata. Kemudian semprotkan cairan tersebut ke sampah organik, atau kompos yang baru setengah jadi.
Selain mempercepat penguraian kompos, EM4 juga berfungsi untuk meminimalisir bau sampah lho.
Hasilnya, komposmu jadi cepat jadi dan anti bau.
2. Potong-potong semua material coklat dan hijau
Dalam mengompos, semakin kecil materialnya, maka akan semakin cepat terurai.
Untuk material hijau seperti sisa sayur, kulit buah, dan cangkang telur, pastikan kamu memotongnya sebelum dibuang ke dalam ember komposter ya.
Material hijau biasanya tidak membutuhkan waktu lama untuk terurai. Namun dengan memotongnya kamu akan semakin mempercepat proses penguraian, terlebih untuk bahan yang keras seperti bonggol jagung.Â
Sedangkan untuk material coklat, saya menyarankan untuk memakai bahan yang memang sudah terurai seperti cocopeat, tanah, dan sekam.
Jika kamu menggunakan ranting atau daun kering yang lebar-lebar, pastikan kamu menggunting atau meremasnya terlebih dahulu.
Hal ini dikarenakan proses penguraian material coklat berjalan lebih lambat dibanding material hijau. Jadi, sangat penting untuk memakai material coklat yang benar-benar lembut guna mempercepat proses pengomposan.
3. Aduk kompos setiap 3 hari sekali
Mengaduk kompos adalah hal penting lainnya yang tidak boleh kamu lupakan.
Jika kamu memiliki ember komposter, kamu pasti mengetahui adanya lubang-lubang kecil di sekeliling ember. Lubang ini sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan mengaduk.
Kompos umumnya basah dan berbau busuk, untuk itu kamu perlu mengaduknya untuk mengeluarkan si bau.
Selain itu, mengaduk kompos juga bertujuan untuk memasukkan oksigen. Hal ini diperlukan karena mikroba dalam kompos membutuhkan oksigen, uap air, dan panas untuk menguraikan bahan organik.
Perlu diingat juga untuk tidak mengaduknya terlalu sering, karena kompos tetap membutuhkan udara panas untuk berproses. Tiga hari sekali adalah waktu yang ideal untuk mengaduk.
Setelah melakukan ketiga hal di atas, percaya deh mengompos tidak mungkin menghabiskan waktu sampai enam bulan, atau bahkan satu tahun.
Cukup dua sampai tiga bulan, kamu sudah bisa memanen komposmu dan menggunakannya sebagai media tanam.
--
Tutut Setyorinie,
16 Juli 2024