Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Sedang belajar mengompos, yuk bareng!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Setelah Mengompos, Lalu Apa?

3 Juli 2024   14:29 Diperbarui: 3 Juli 2024   14:51 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil kompos pribadi | sumber: Dokumentasi Pribadi

Jalan dua bulan mengompos, rumah saya mulai dipenuhi karung-karung komposter. 

Dalam satu minggu, saya dan keluarga bisa mengumpulkan sampah organik hingga 3/4 ember seukuran 20 liter. Dalam sebulan, dua karung komposter sudah terkumpul. Dan dalam dua bulan, empat karung kompos telah berbaris rapi.

Lantas pertanyaan selanjutnya,

"Setelah mengompos, lalu apa?"

1. Menanam

Seperti yang (mungkin) sudah kamu tahu, kompos adalah bahan campuran untuk media tanam. 

Kompos kaya akan unsur hara yang dapat menjaga struktur tanah dan meningkatkan kandungan bahan organik pada tanah. Alhasil, tanah yang telah diberi kompos akan menjadi subur dan bermanfaat bagi tanaman.

Saya sendiri memutuskan untuk mulai bercocok tanam lagi, setelah dulu sempat berkecimpung di trend menanam era Covid-19.

Saya mulai membeli berbagai macam bibit, mulai dari kangkung, bayam, pakcoy, timun, dan selada. Saya juga membeli peralatan menanam seperti pot, sekop, dan cangkul kecil. 

Bedanya kini saya memaka pupuk buatan sendiri, yash Kompos!

Kompos yang dimanfaatkan sebagai media tanam | Sumber: Dokumentasi Pribadi
Kompos yang dimanfaatkan sebagai media tanam | Sumber: Dokumentasi Pribadi

Hasil kompos saya selama 1 bulan, ditambahkan tanah dan cocopeat ternyata dapat menghasilkan 50 liter media tanam di planter bag.

Media tanam tersebut kemudian saya manfaatkan untuk menanam melon yang saya semai dari biji. Kini, melon itu telah tumbuh setinggi 40 cm.

Meskipun belum tahu akan berbuah atau tidak, saya sangat senang dapat kembali ke hobi lama ini.

2. Sumbangkan ke Tetangga / Saudara

Jika kamu tidak hobi menanam atau tidak memiliki waktu untuk menanam, juga tidak perlu bingung. Kamu tetap bisa lho menyumbangkan hasil kompos ke tetangga atau saudara yang hobi menanam.

Coba ingat-ingat lagi... Pasti ada di antara tetanggamu yang hobi atau memiliki tanaman depan rumah. Wah, mereka pasti akan sangat senang mendapatkan kompos alias pupuk gratis!

Kompos yang sudah ditanami melon (kiri), dan kompos yang masih dijemur (kanan) | Sumber: Dok.pribadi
Kompos yang sudah ditanami melon (kiri), dan kompos yang masih dijemur (kanan) | Sumber: Dok.pribadi

Di lingkungan tempat tinggal saya, hampir setiap rumah pasti memiliki tanaman. Ada yang suka mengoleksi tanaman hias, ada yang senang dengan tanaman sayur, juga ada yang sekedar menanam pohon mangga atau jeruk depan rumah.

Maklum, kebanyakan yang tinggal di sini adalah bapak pensiunan dan ibu rumah tangga. Sehari-harinya mereka tinggal di rumah dan aktivitas berkebun jadi hal yang tidak pernah terlewatkan.

3. Kembalikan ke Tanah

Opsi terakhir jika kamu tidak hobi menanam dan tidak memiliki tetangga yang suka menanam, adalah mengembalikan komposmu ke tanah.

Kata sebuah riwayat, manusia berasal dari tanah dan akan dikembalikan lagi ke tanah.

Begitu juga dengan mengompos. Sejatinya kita sedang mengembalikan lagi apa-apa yang kita petik dari tanah, untuk kembali pada tanah.

Kamu bisa menaruh komposmu di tanah kosong, tanah berumput, atau tanah yang ditanami pohon di pinggir jalan. 

Percayalah, komposmu akan senang kembali ke tanah dan meramaikan unsur hara yang terkandung di sana. Jadi, yuk jangan ragu untuk mulai mengompos!

--

Tutut Setyorinie,

3 Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun