Usia dua puluh lima adalah tahapan keramat bagi kehidupan seseorang. Di usia ini insan manusia dianggap telah dewasa dan mampu untuk menjalani kehidupan yang sesungguhnya.
Mulai dari bekerja, memiliki keuangan yang mapan, kendaraan yang layak, menikah, memiliki anak, dan lain sebagainya.
Tuntutan-tuntutan tersebut tidak jarang membuat seseorang di usia 25 mengalami krisis. Quarter Life Crisis, begitu para ahli menyebutnya.
Lantas, apa benar usia 25 memang seharusnya mencapai ini dan itu?
1. Usia 25 harusnya sih sudah bekerja dan punya jenjang karir yang jelas
Banyak orang berpendapat bahwa bekerja adalah faktor penentu keberhasilan. Bahkan masa depan seseorang bisa diprediksi dari bagaimana dia bekerja dan di mana dia bekerja sekarang.
Maka dari itu tuntutan pekerjaan bagi seseorang di usia 25 adalah tak terhindarkan.
Jika dirunut dari masa lulus kuliah di umur 22, maka usia 25 adalah periode 3 tahun pertama bagi seseorang untuk bekerja.
Di masa ini rerata orang masih berada pada tahap penyesuaian. Maka tidak jarang mereka yang pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam waktu singkat, atau yang lebih sering disebut kutu loncat.