Sebagai benda kecil yang menempel pada kiriman surat maupun kartu pos, prangko memiliki keunikan tersendiri karena mengandung identitas negara.
Hal ini dikarenakan prangko harus memenuhi 4 komponen wajib dalam penerbitannya, yaitu gambar, perforasi (garis tepi pinggir), harga, dan nama negara.
Dalam sejarah Indonesia, setidaknya terdapat 3 kali perubahan nama negara dalam prangko akibat kependudukan Belanda dan Jepang.
Pada zaman Belanda, prangko Indonesia menggunakan nama "Nederlandsch-Indie" alias Hindia-Belanda. Sedangkan di masa kekuasaan Jepang, prangko Indonesia diberi cetak tindih "Dai Nippos Yubin Kyoku".
Setelah merdeka, pemerintah Indonesia mulai menerbitkan prangko pertamanya dalam tajuk "Memperingati Setengah Tahun Merdeka", lengkap dengan tanggal kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Nama negara yang tercantum pada prangko juga bukan lagi "Nederlandsch-Indie", atau cap "Dai Nippos Yubin Kyoku", melainkan "Repoeblik Indonesia".
Sebagai alat identitas negara, kebanyakan negara di dunia juga menggunakan nama dalam bahasa asli mereka alias dialek lokal untuk penerbitan prangko.
Nama-nama tersebut terkadang sangat unik bahkan terdengar asing di telinga, seperti nama-nama negara di bawah ini.
1. Bukan Jepang atau Japan, tapi Nippon
Kita mungkin mengenal Jepang pertama kali dari buku sejarah era kemerdekaan.
Namun tahukah kamu, bahwa sebutan "Jepang" hanya dipakai di negara Indonesia? Ya, kata ini merupakan serapan dari bahasa Inggris, Japan.
Masyarakat Jepang sendiri menyebut negaranya dengan nama "Nippon" yang merupakan kependekan dari "Dai Nippon Teikoku" alias Kekaisaran Jepang.
Meski pada tahun 1947 Kekaisaran Jepang tidak lagi berkuasa, nama Nippon tetap digunakan sebagai nama resmi dari negara Jepang hingga saat ini.
Nama "Nippon" juga yang tertera dalam prangko-prangko yang saya terima dari Jepang.
Prangko Jepang memiliki gambar yang unik dan sering kali berupa ilustrasi. Ukurannya lebih kecil dari prangko negara lain yang saya miliki, yakni hanya 2cm x 2cm.
Meski menggunakan nama Nippon dalam prangko, Jepang tetap membubuhkan nama Internasionalnya yakni "Japan" sebagai cap pos alias cancelation.
2. Bukan Swiss atau Switzerland, tapi Helvetia
Negara yang terkenal dengan kereta panorama yang menawan ini ternyata memiliki nama resmi yang cukup unik.
Bukan Swiss atau Switzerland yang diakui secara Internasional, melainkan Confoederatio Helvetica, atau yang sering kali disingkat menjadi Helvetia.
Ketika pertama kali mendapat kartu pos dan prangko dari Swiss saya sempat bingung. Helvetia? Rasanya nggak pernah dengar.
Setelah menyusuri Google, barulah saya mengetahui bahwa Helvetia adalah nama resmi negara Swiss yang berasal dari bahasa latin.
Confoederatio Helvetica bermakna Konfederasi Swiss. Nama ini juga yang digunakan dalam mata uang Swiss dalam pertukaran internasional, CHF yang artinya Confoederatio Helvetica Franc.
Prangko-prangko dari Swiss umumnya berukuran 2,5cm x 3cm. Banyak menampilkan ilustrasi pemandangan negara yang berlatar pegunungan salju.
3. Bukan Jerman atau Germany, tapi Deutchland
Menurut data Postcrossing, Jerman adalah negara dengan penggiat kartu pos teraktif. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kiriman yang mencapai 12,3 juta kartu pos sejak didirikannya website Postcrossing pada tahun 2005.
Kini, Jerman telah memiliki lebih dari 59 ribu anggota Postcrossing. 7 dari 10 anggotanya menduduki peringkat pengirim kartu pos terbanyak, dikepalai oleh Wili/ Wilhelm yang telah mengirim 36,6 ribu kartu pos ke penjuru dunia.
Jerman memiliki nama resmi Federal Republic of Germany atau Bundesrepublik Deutschland dalam dialek lokal.
Dalam prangkonya, Jerman menyingkat nama tersebut menjadi Deutschland saja. Prangko-prangko dari Jerman banyak yang menampilkan gambar bunga. Bentuknya persegi, dengan ukuran 3cm x 3cm.
4. Bukan Hongaria atau Hungary, tapi Magyarorszag
Hongaria adalah negara yang terletak di Eropa Tengah. Masyarakat di sana menyebut Hongaria sebagai the heart of Europe alias jantungnya Eropa, karena berada tepat di tengah benua.
Saya mengenal Hongaria dari kota Budapest yang menjadi latar di film Mission Impossible. Tidak saya sangka, negara dengan bendera merah-putih-hijau ini ternyata memiliki nama asli yang cukup unik, yaitu Magyarország.
Dilansir dari Superslav, nama tersebut diambil dari orang-orang asli Hungaria yang bernama Magyar, dan tanah yang mereka tempati bernama Magyarország.
Konon hingga saat ini masyarakat Hongaria lebih suka disebut Magyar dibanding Hungarian.
Prangko yang saya dapat dari Hongaria umumnya berbentuk persegi panjang dengan ukuran 2cm x 5cm.
5. Bukan Turki atau Turkey, tapi Turkiye Cumhuriyeti
Turki dikenal sebagai satu-satunya negara yang terletak di dua benua, yakni Asia dan Eropa.
Negara yang terkenal dengan balon udaranya ini memiliki nama resmi Republic of Turkey atau Türkiye Cumhuriyeti dalam dialek lokal.
Pada tahun 2022, sempat ada isu bahwa Presiden Turki, Erdogan, hendak mengganti nama internasional Turkey menjadi Turkiye.
Hal ini disebabkan arti kata "Turkey" dalam bahasa Inggris yang bermakna kalkun, sehingga sering menjadi bahan ejekan bagi negara-negara barat.
Sama seperti Hongaria, prangko Turki umumnya juga berbentuk persegi panjang dengan ukuran 2,5cm x 4cm.
Naah.. dari ke lima negara tersebut, mana nama yang menurutmu paling unik, Kompasianer?
--
Tutut Setyorinie,
4 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H