Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Darimu, Belasan Tahun Lalu

23 Desember 2022   14:57 Diperbarui: 23 Desember 2022   15:19 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Cdd20 dari Pixabay 

Darimu, Belasan Tahun Lalu

Apa kau mendengarnya?

Seseorang merindu masa belia
Cita-cita menjadi dewasa
Angan-angan hidup merdeka
Tahu-tahu dihajar brutal realita
Lapangan kerja semakin ekslusif
Dalam lingkungan yang idealis
Uang yang dulu dapat membeli seporsi sate
Kini hanya laku untuk dua potong tempe
Asap menebal, debu melebar, napas memberat
Paru-paru bumi terjerat janji penguasa dan hasrat pengusaha
Sedang kau terbelenggu mimpi masa muda dan pura-pura mengamininya

***

Matinya Mimpi Sang Pemimpi

Pernahkah kau bertanya-tanya
Kemana perginya mimpi setelah sang pemimpi mati
Mimpi-mimpi di buku diari
Mimpi membelikan ibu TV baru
Mimpi mengajak adik ke pasar malam
Mimpi mengajari ayah mengaji
Mimpi berubah menjadi lebih baik
meski tak benar-benar tahu definisi baik

Apakah mimpi-mimpi turut pergi setelah ditinggal pergi
Ataukah mimpi memilih menguburkan diri di samping sang pemimpi
Agar mereka dapat kembali merajut mimpi bersama
Untuk kemudian terbangun di dunia
Di mana mimpi-mimpi menjadi nyata

***

Ulang Tahun

Dulu kau suka sekali menghitung angka
1, 2, 3, 5, 10
Begitu ajaib, hingga matamu tak berkedip
Ketika besar, angka-angka berlipat, berkembang biak
Kau melihat pasangan angka tak seragam saling bertumpuk, bertabrakan
Angka-angka di struk belanjaan, saldo rekening bank, surat pajak bumi dan bangunan
Keningmu berkerut tak keruan
Angka-angka mulai terlihat menyebalkan
Nahasnya, hidup ini seolah terdiri dari satuan angka
Termasuk kolom usia yang semakin lama, semakin banyak saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun