Setelah menyapa para penguji, kamu bisa langsung memperkenalkan diri untuk kemudian menyebutkan judul skripsimu dengan lantang.
Ah, ini juga nggak kalah penting, sob!
Mengingat judul skripsi yang biasanya panjang-panjang dan memuat kata berulang, maka ada baiknya kamu menghafalkan dengan baik.
Jangan sampai kamu kelibet dalam menyebutkan judul sendiri. Serius deh, malu di awal bikin ambyaaar hingga akhir.
Runutkan latar belakang dalam bentuk poin
Latar belakang adalah cerita paling panjang dalam skripsi. Di sini kamu menghabiskan berlembar-lembar untuk memaparkan alasan, teori pondasi, hingga tujuan untuk membuktikan bahwa penelitianmu layak.
Namun jangan sampai kamu menulis ulang isi cerita tersebut ke dalam slide presentasi, sob. Sesuai namanya, PowerPoint, maka yang perlu kamu tampilkan cukup poin-poinnya saja.
Bayangkan jika kamu menumpahkan semua latar belakangmu dalam slide seperti ilustrasi di atas. Bagaimana kira-kira reaksi dosenmu dan reaksimu ketika melihat reaksi dosenmu?
Menyalin memang mudah dan tidak menambah kerjaan, namun bukan berarti itu pilihan utama, sob.
Dengan meringkas latar belakang dalam bentuk poin, secara tidak langsung kamu juga berlatih skill baru lho, yaitu summarizing (summary) skills alias skill meringkas.