Depresi, jalan Henry menemui Filosofi Teras
Pertemuan saya dengan dikotomi kendali dijembatani oleh buku besutan Henry Manampiring berjudul "Filosofi Teras".
Uhm, kamu pasti pernah melihat buku ini di pajangan toko buku, atau instastory teman, bukan?
Saya sendiri telah mengetahui buku ini sejak lama. Tapi entah mengapa, ketika mengetahui judulnya yang memuat kata "filosofi", keinginan saya untuk membeli dan membaca buku ini menjadi ciut.
Eh, kok gitu?
Ya, filsafat yang sering menggunakan kata-kata njlimet tidak jarang membuat otak mumet!
Namun ketika saya melihat cuplikan isi buku ini yang easy going dalam salah satu postingan teman, saya langsung memutuskan untuk memesannya di toko buku daring.
Buku berjumlah 312 halaman ini ternyata tidak semembosankan yang saya kira.
Pembawaan Henry yang renyah berkat insight anak muda, serta iringan quotes singkat dan memanjakan mata, sukses membuat saya melalap buku ini dengan lahap.
Pernahkah kamu mendengar bahwa guru terbaik adalah pengalaman? Ya, hal inilah yang telah mendasari Henry Manampiring menulis Filosofi Teras.