Sejak dahulu, kuli Jawa dianggap lebih unggul dalam menjalani pekerjaan bangun-membangun.
Meski perawakannya yang kecil dan kulitnya yang legam, kuli Jawa dianggap memiliki beberapa kelebihan seperti rajin, ulet, dan tidak banyak gengsi.
Selain itu, kuli Jawa juga dikenal sebagai titisan Hercules, karena mampu membawa beban yang banyak dan berat hanya dengan seorang diri.
Lihat saja mas-mas yang mengangkat puluhan batu bata di atas pundaknya. Jika bukan keturunan Hercules, maka sudah dipastikan ia menelan telur mentah serta extra Joss sebelum terjun dalam medan pertarungan.
Dalam anime Attack on Titan, ternyata ada juga lhoo sosok yang disinyalir memiliki kemiripan dengan kuli Jawa. Sosok tersebut tak lain dan tak bukan adalah Levi Ackerman.
Hal ini dibuktikan Levi berulang kali dalam pertarungan. Salah satu yang paling membekas tentu saja pertarungan melawan beast titan di distrik Shigansina.
Berbekal peralatan 3D Manuver Gear, Levi sanggup membasmi puluhan titan beserta inangnya-si Titan Binatang-hanya dengan seorang diri.
Meski berdarah-darah dan harus melihat temannya mati di depan mata, pendirian Levi tetap tidak goyah. Ia memiliki kesanggupan dan kekuatan di atas rata-rata sehingga sering dikaitkan dengan kuli Jawa.
Dan berikut sederet kemiripan si kopral muda dengan barisan kuli pembangun negeri.
Bertubuh kecil, terbukti gesit
Dibanding prajurit Survey Corps yang lain, Levi Ackerman menjadi sorotan karena memiliki tubuh bak seorang bocah kecil.
Melalui laman Attack on Titan Fandom, sosok yang dikenal sangat menyukai kebersihan ini hanya memiliki tinggi 160 cm.
Sebagai perbandingan, Eren-si tokoh utama Attack on Titan diketahui memiliki tinggi 183 cm. Sementara itu, temannya sesama prajurit seperti Hange Zoe memiliki tinggi 170 cm, Mikasa 176 cm, Jean 190 cm, serta Connie 168 cm.
Satu-satunya orang yang dapat membuat Levi tampak lebih tinggi mungkin hanya Historia Reiss. Namun hal ini tetap menjadi pengecualian karena Historia adalah ratu, dan dengan begitu ia selalu berdiri di altar yang tinggi.
Hal ini terbukti di episode 14 Attack on Titan musim terakhir, yang baru tayang pada 15 Maret lalu. Dalam salah satu scenenya, terlihat Levi yang sedang dikelilingi ratusan titan, sebelum ia membunuh mereka seorang diri.
Jika Levi hanya manusia biasa, membunuh satu titan saja mungkin sudah membuatnya ngos-ngosan.
Bagaimana tidak? Besar mindless titan yang umumnya berkisar tiga kali hingga empat kali lipatnya dari manusia biasa, sudah pasti membuat pekerjaan menggorok leher menjadi sangat berat.
Belum lagi ekspresi Titan yang bisa membuat siapa saja mengalami mental break dance.
Untuk itu, dibutuhkan tenaga sekuat baja serta iman yang tidak goyah untuk dapat mengalahkan satu titan, apalagi ratusan titan.
Namun di situlah letak koentji keberhasilan para kuli Jawa: bertubuh kecil, bergerak gesit.
Hal ini bukan sekedar bualan lho..
Dilansir dari Okezone.com, seorang ahli saraf bernama David Eagleman, mengatakan bahwa mereka yang bertubuh tinggi 1/10 lebih lama dalam menerima data sensorik.
Hal ini berimbas pada lambatnya pergerakan yang dapat mereka lakukan, dibanding dengan rekannya yang bertubuh pendek.
Penelitian ini lagi-lagi telah terbukti oleh para kuli Jawa. Masih ingat 1.000 candi yang dipesan Bandung Bondowoso, dan berapa lama pengerjaannya?
China boleh berbangga dengan rumah sakit yang mereka bangun dalam waktu 10 hari. Indonesia punya 1.000 candi yang dibangun dalam waktu satu malam!
Maka kuli mana lagi yang kau dustakan?
Banyak yang berpendapat bahwa salah satu keunggulan yang dimiliki kuli Jawa adalah tidak banyak mengobrol, sehingga pekerjaan bisa selesai lebih cepat.
Hal ini pula yang menjadi ciri khas sosok Levi Ackerman.
Dengan pembawaan dingin dan mata memicing, Levi digambarkan sebagai sosok yang irit bicara.
Namun jika sudah menyangkut masalah pekerjaan, dedikasi Levi tidak perlu diragukan lagi.
Mulai dari membasmi titan, hingga bersih-bersih markas, ia lakoni demi masa depan Paradise yang lebih baik.
Sebagai seorang heichou atau komandan squad, Levi mungkin ingin memberi pelajaran bagi para anggota timnya:
bahwasanya kebersihan adalah sebagian dari iman; bahwa iman dan amin akan menghasilkan aman*.
Kreativitas tanpa batas
Kelebihan kuli Jawa yang juga tidak kalah menonjol dapat dilihat dari sisi kreativitasnya.
Para kuli yang mempunyai misi membangun negeri ini konon dapat menyulap hal apa saja menjadi peralatan canggih yang belum pernah terpikirkan oleh umat manusia.
Di sini, bukan hanya sisi kekuatan yang diperlihatkan, melainkan juga sisi kreativitas yang seakan tanpa batas.
Hal ini pula yang dianut oleh seorang Levi Ackerman dalam semesta Attack on Titan. Levi diketahui memiliki gaya bertarung yang sangat khas di antara prajurit lain, yakni berputar.
Kreativitas Levi dalam pemilihan gaya bertarung ini telah membantunya menghabisi sang lawan dengan cepat, bahkan sebelum lawan tersebut sempat bergerak.
Mikasa diketahui meniru gaya berputar Levi setelah melihatnya dalam pertarungan melawan female titan.
Jika saja Levi menyadari hal ini, ia mungkin akan berpikir untuk membuka les bertarung.
Hal ini pasti akan sangat membantu calon prajurit yang tidak pintar-pintar amat dalam menggunakan pedang, namun berkeinginan tinggi untuk menjadi prajurit Paradise.
Selain itu, popularitasnya disinyalir juga akan meningkat pesat.
Ia akan diundang sebagai pembicara dalam seminar pertarungan titan, dan meraih penghargaan Guiness Book of Records karena telah mengurangi populasi titan yang meresahkan manusia.
Jika saja...
--
19 Maret 2021 [TS]
catatan:
(1) Artikel ini tidak bermaksud mendiskreditkan pekerjaan kuli, kuli Jawa, atau kuli yang berasal dari daerah maupun dunia lain.
(2) *diolah kembali dari Puisi Kamus Kecil karya Joko Pinurbo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H