Namun di situlah letak koentji keberhasilan para kuli Jawa: bertubuh kecil, bergerak gesit.
Hal ini bukan sekedar bualan lho..
Dilansir dari Okezone.com, seorang ahli saraf bernama David Eagleman, mengatakan bahwa mereka yang bertubuh tinggi 1/10 lebih lama dalam menerima data sensorik.
Hal ini berimbas pada lambatnya pergerakan yang dapat mereka lakukan, dibanding dengan rekannya yang bertubuh pendek.
Penelitian ini lagi-lagi telah terbukti oleh para kuli Jawa. Masih ingat 1.000 candi yang dipesan Bandung Bondowoso, dan berapa lama pengerjaannya?
China boleh berbangga dengan rumah sakit yang mereka bangun dalam waktu 10 hari. Indonesia punya 1.000 candi yang dibangun dalam waktu satu malam!
Maka kuli mana lagi yang kau dustakan?
Banyak yang berpendapat bahwa salah satu keunggulan yang dimiliki kuli Jawa adalah tidak banyak mengobrol, sehingga pekerjaan bisa selesai lebih cepat.
Hal ini pula yang menjadi ciri khas sosok Levi Ackerman.
Dengan pembawaan dingin dan mata memicing, Levi digambarkan sebagai sosok yang irit bicara.