Siapa yang tidak kenal dengan situs berbagi video terpopuler sejagat maya? Ya, Youtube!
14 Februari 2005 mungkin merupakan satu dari sekian banyak tanggal yang tak akan dilupakan oleh Youtube. Pasalnya, tepat pada hari ini, 16 tahun lalu yang lalu, domain media dengan pengguna lebih dari 2 milyar ini diluncurkan oleh trio Chen, Hurley dan Karim.
Bermula dari sekumpulan karyawan, berakhir menjadi media besar
Steve Chen merupakan scientist. Minatnya di bidang teknologi dibuktikan dengan perjalanan karirnya di PayPal, Facebook, hingga Google. Dalam pendirian Youtube, Chen menduduki posisi sebagai Chief Technology Officer.
Sedangkan Chad Hurley merupakan seorang designer. Di PayPal, ia bertugas dalam merancang logo. Meski meraih gelar sarjana atas seni murni dari Indiana University of Pennyslavia, minat Hurley terhadap teknologi tidak main-main. Dalam pendirian Youtube, Hurley bahkan memegang peranan sebagai Chief Executive Officer. Hal ini berarti kendali kapal Youtube digenggam sepenuhnya oleh Hurley.
Dan yang terakhir sekaligus termuda, Jawed Karim, merupakan ahli komputer. Ia sempat keluar kuliah demi menjadi karyawan PayPal, sebelum akhirnya melanjutkan dan lulus sebagai sarjana ilmu komputer dari University of Illinois.
Selain pendiri, Karim juga dikenal sebagai orang pertama yang mengunggah videonya di Youtube. Dengan berlatar kebun bintang San Diego, Amerika Serikat, video "Me at the zoo" telah meraih kunjungan sebanyak 152 juta kali hingga hari ini.
Sepintas perjalanan menuju 1,65 miliar dolar
Kesuksesan Youtube bisa dibilang terhitung singkat. Sejak domain www.youtube.com diaktifkan pada 14 Februari 2005, video pertama yang diunggah sang pendiri sukses diluncurkan pada 23 April 2005.
Pada September 2005 Youtube berhasil mendapatkan investor pertama, Roelof Botha, yang menyumbang sebanyak 3,5 juta dolar AS untuk biaya operasional dan pengembangan.
Beruntung Sequoia Capital memutuskan menjadi investor lanjutan dengan suntikan dana sebesar 8 juta dolar AS.
Salah satu puncak ketenaran Youtube mungkin terjadi di Oktober 2006, ketika Google mengakuisisi Youtube dengan harga yang cukup fantastis yaitu 1,65 miliar dolar AS, atau jika dirupiahkan setara dengan 15 triliun rupiah.
Waaah, membayangkan angkanya saja sudah membuat pusing kepala ya...
Google memang tidak main-main dalam membuat kerajaan bisnis. Selain Youtube, Google telah lebih dulu mengakuisisi Android, sistem operasi yang paling banyak digunakan oleh ponsel pintar saat ini. Google juga diketahui mengakuisisi Motorola, Nest Labs, hingga Fitbit.
Youtube dan Youtuber Saat Ini
Di tangan Google, Youtube telah berkembang menjadi sebuah situs raksasa. Mulai dari video tutorial, aktivitas harian, permainan, berita, teknik belajar, klip musik, hingga film, dapat ditemukan di Youtube.
Kini, setiap satu menit, terdapat 300 jam video yang diunggah ke Youtube. Dengan pengguna aktif lebih dari dua miliar, setidaknya satu miliar jam video di Youtube telah ditonton setiap harinya. Youtube juga menerapkan memonetisasi video pengguna dengan content ID.
Pernah mendengar seseorang mendapat uang dari Youtube? Walaupun saya belum pernah membuktikannya, tapi saya berani bilang itu bukanlah hoax! Ya, kamu bisa memperoleh uang dari Youtube, mylov.
Masih ingat anak kelas VI SD yang ditanya Jokowi di peringatan Hari Anak Nasional pada tahun 2017 lalu? Ketika Jokowi bertanya apa cita-citanya, anak laki-laki itu langsung menjawab lantang, "Jadi Youtuber, Pak!".
Hal ini seolah menegaskan bahwa zaman memang telah berganti. Masifnya teknologi telah mengubah gaya hidup hingga tatanan profesi. Cita-cita lawas seperti dokter, insinyur dan astronot tampak tidak lagi menarik banyak peminat.
Jadi, bagi kamu yang pernah bercita-cita menjadi dokter, uhm... saya sudah bisa menebak berapa umurmu.
Youtube di Indonesia
Tidak hanya di negara asalnya, Amerika, Youtube juga menuai ketenaran di belahan dunia lain, tidak terkecuali Indonesia. Dilansir dari databoks, Youtube bahkan menempati urutan pertama sebagai media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia pada tahun 2020.
Namun dari data ini kita bisa melihat bahwa kebutuhan tidak selalu menjadi patokan. Ada faktor lain, seperti hiburan dan keperluan informasi yang membuat orang lebih memilih Youtube sebagai media sosial.
Bagi kamu yang berminat terjun di dunia Youtuber, kamu mungkin bisa mencoba jenis vlog sebagai konten Youtubemu. Vlog terbilang mudah, dikarenakan kamu tidak perlu membutuhkan banyak properti. Cukup rekam aktivitas harianmu, edit bagian interface, buat judul yang menggelitik, dan upload!
Semudah itu?
Tentu saja tidak, mylov. Yang saya tuliskan hanya sebuah cara yang telah diringkas secara sederhana. Kenyataannya kamu memerlukan tekad, peralatan menunjang, dan waktu yang tidak sedikit untuk mempelajari edit video, cropping, efek transisi, dan masih banyak lagi.
Meski demikian, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Jika Atta Halilintar saja bisa, maka kamu juga bisa. Sebelum itu, coba kasih ucapan selamat dulu pada media yang tengah berulang tahun hari ini:
"Selamat hari jadi, Youtube!"
--
Tutut Setyorinie, 14/2/2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H