Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Sedang belajar mengompos, yuk bareng!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berhaji Selagi Muda: Tips dan Manfaat Pentingnya

4 Oktober 2020   10:58 Diperbarui: 4 Oktober 2020   11:05 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syahadat, sholat, puasa, zakat, pergi haji bila mampu.

Ketika membahas tentang haji, ingatan saya selalu melayang ke belasan tahun silam, saat saya masih mengenakan seragam hijau khas Taman Pendidikan Al-Quran. Kala itu, hapalan masih terasa menyenangkan karena kami melakukannya bersama dengan suara lantang.

Salah satu hapalan yang pertama kali saya khatamkan adalah rukun islam yang terdiri dari lima, yaitu syahadat, sholat, puasa, zakat, pergi haji bila mampu. Kata guru ngaji saya, begitulah syarat yang wajib kita tunaikan sebagai umat islam. 

Kemudian saya pun melaksanakannya, satu per satu, hingga tiba di rukun terakhir yang tampak masih jauh dari awang-awang karena... pergi haji bila mampu kan? Saya belum.

Kata-kata "bila mampu" ini telah melenakan saya dan mungkin juga sebagian orang. Dalam benak saya, istilah "mampu" hanya pas jika disandingkan dengan orang yang telah mapan, berpenghasilan, memiliki rumah dan segala yang ia butuhkan. Padahal tidak semua yang telah mampu memiliki kesadaran untuk beribadah haji. 

Cukup banyak contohnya di lingkungan saya sendiri. Entah desakan kepentingan apa lagi yang membuat mereka belum juga pergi haji. Mungkin ini adalah wujud nyata dari hukum ekonomi Keynes bahwa semakin besar pendapatan, semakin besar pula yang dikonsumsikan. 

Ilustrasi Berhaji: beritadiy.pikiran-rakyat.com
Ilustrasi Berhaji: beritadiy.pikiran-rakyat.com
Mindset lain yang terbentuk di pikiran saya semasa kecil adalah berhaji hanya untuk orang tua. Hal ini dikarenakan banyak mereka yang disebut Pak Haji atau Bu Haji telah berusia lanjut. Baru ketika dewasa saya tahu bahwa tidak semua yang dipanggil haji, telah melaksanakan ibadah haji. Terkadang ada saja orang yang menyeletuk demikian sehingga menjadi kebiasaan dan berlanjut pada orang di sekitar mereka.

Namun, apakah saya bisa mencapai semua itu: mapan, memiliki rumah, menikah, melahirkan anak-anak yang sehat, kemudian menua dan pergi haji? 

Bagaimana jika usia saya tidak mencukupi untuk sampai ke tahap senja? Atau bagaimana jika saya terus memiliki kebutuhan sehingga tidak sempat untuk menabung haji?

Pikiran-pikiran inilah yang membuat saya tersadar bahwa pergi haji tidak perlu menunggu tua atau memenuhi syarat "bila mampu". Berhaji sangat mungkin dilaksanakan selagi muda dan karena itu kita pasti mampu. 

Alasan Pentingnya Pergi Haji Selagi Muda | ilustrasi: olahan pribadi
Alasan Pentingnya Pergi Haji Selagi Muda | ilustrasi: olahan pribadi
Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh jika pergi haji selagi muda. 

Pertama adalah untuk menyiasati antrian panjang. 

Ya, tahukah kamu bahwa sejak pertama kali namamu tercantum sebagai calon jemaah haji, kamu harus menunggu sekitar 20 tahun untuk benar-benar berangkat ke tanah suci.

Jadi terbayang bukan, ketika kamu baru berniat menabung haji di usia mapan, misalkan 40 tahun, kamu baru bisa berangkat di usia 60 tahun. Dalam usia tersebut pasti sudah banyak hal yang dipertimbangkan, terutama kesehatan dan kemampuan fisik.

Kedua, yaitu menghindari risiko tinggi. 

Siapa bilang pergi haji tidak berisiko? Perbedaan cuaca antara Indonesia dan Saudi tentunya memengaruhi imunitas jemaah haji. Apalagi di Saudi memang terkenal dengan suhu panasnya yang tinggi akibat dikelilingi gurun pasir.

Belum lagi perjalanan Jakarta-Jeddah yang menghabiskan waktu selama 9 jam di pesawat, serta perjalanan sambungan Jeddah - Mekah dan Mekah - Madinah yang menghabiskan waktu berjam-jam di dalam bus. Sudah barang pasti bahwa lansia yang rentan terkena penyakit sangat berisiko dalam perjalanan ini.

Ketiga, badan yang lebih bugar sehingga ibadah haji terasa nikmat. 

Banyak rangkaian haji yang mengandalkan kekuatan fisik seperti Tawaf, Wukuf, Sa'i, melempar Jumroh dan lainnya. Semisal dalam Tawaf, kita harus mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Lalu bagaimana kita bisa melaksanakan Tawaf dengan baik jika jalan sebentar saja sudah lelah karena harus ditopang dengan tongkat?

Inilah pentingnya pergi haji selagi muda. Dengan badan yang prima, kita bukan hanya mengurangi risiko dalam perjalanan haji tetapi juga meningkatkan kualitas ibadah karena bisa melaksanakan rukun-rukun haji dengan sempurna.

Syarat pendaftaran haji | ilustrasi: olahan pribadi
Syarat pendaftaran haji | ilustrasi: olahan pribadi
Syarat untuk mendaftar haji cukup mudah, kamu hanya perlu menggenapkan usia minimal 12 tahun, menunjukan kartu keluarga, akta kelahiran, KTP (jika sudah ada), pas foto 3x4 dan membuka tabungan RTJH (Rekening Tabungan Jemaah Haji).

Kamu bisa membuka tabungan RTJH di 32 bank yang telah bekerja sama dengan Kementrian Agama Republik Indonesia, salah satunya adalah Bank Danamon.

Dilansir dari webinar yang dihadiri oleh Herry Hykmanto sebagai Direktur Syariah Bank Danamon dan H.A. Iskandar Zulkarnain sebagai Anggota Badan Pelaksana, Badan Pengelola Keuangan Haji, diketahui Bank Danamon melalui Tabungan Haji Danamon Syariah memfasilitasi berbagai kemudahan yang bisa kamu manfaatkan untuk menabung haji. 

Berbagai kemudahan itu di antaranya adalah banyaknya akses ke Bank Danamon karena telah tersebar sebanyak 424 cabang di seluruh Indonesia. Atau jika kamu malas datang ke kantor, kamu bisa membuka rekeningnya secara digital.

Selain itu dalam websitenya, Bank Danamon diketahui juga memfasilitasi kemudahan lain seperti gratis biaya administrasi bulanan, gratis biaya tarik tunai ATM melalui jaringan Master Card electronik di Arab Saudi, serta kepastian mendapat nomor porsi haji karena sudah terkoneksi secara langsung dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementrian Agama RI.

Dengan kemudahan-kemudahan tersebut, menabung haji tidak tampak seperti sesuatu hal yang sulit bukan?

Tips menabung haji | olahan: pribadi
Tips menabung haji | olahan: pribadi
Bagi kamu yang belum tahu, untuk membuka Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) kamu harus menyetorkan minimum dana sebesar 25 juta. Dengan setoran itu, namamu bisa masuk dalam antrian calon haji/hajjah yang berangkat ke tanah suci. Sisanya sekitar 10 juta bisa kamu angsur selama masa menunggu.

Trus gimana dong cara ngumpulin duit 25 juta?

Gaji gue sedikit, kebutuhan banyak, cicilan apalagi. 

Upss, tenang dulu, bagi kamu yang belum lama lulus dan baru bekerja, bukan tidak mungkin kok menabung  25 juta. Asalkan ada N-I-A-T. 

Innamal a'maalu bin niyyah. Sesungguhnya amal/usaha itu tergantung niat.

Setelah menguatkan niat, tahap selanjutnya adalah mengelola penghasilan yang kamu dapatkan. Kamu bisa menggunakan rumus 4-3-2-1 alias 40% kebutuhan, 30% keinginan, 20% tabungan, dan 10% dana darurat. 

Caranya cukup mudah, kamu tinggal mengalikan penghasilan yang kamu dapatkan per bulan dengan presentase tersebut.

Misal, ketika kamu punya penghasilan 5 juta berarti kamu bisa menyisihkan sebanyak 20% x Rp 5 juta yaitu Rp 1 juta untuk tabungan haji per bulan. Atau jika dirasa terlalu besar, kamu bisa langsung menembak nominal yang sanggup untuk diikuti setiap bulan.

Dalam info grafis di atas, dapat dilihat bahwa jika kamu menabung di usia 25 tahun dengan nominal 500 ribu per bulan, kamu baru bisa berangkat haji di usia 49-50 tahun.

Bayangkan jika kamu baru memulainya di usia menjelang 40 tahun, umur berapa kamu benar-benar berangkat ke tanah suci? Mungkin ini juga yang menyebabkan jemaah haji di Indonesia sebanyak 84% beranggotakan lansia (51-70 tahun).

Jika kamu merasa kurang bisa konsisten perihal menabung, kamu bisa memanfaatkan fitur auto-debit yang telah disediakan oleh berbagai bank, salah satunya adalah Bank Danamon. Dengan begitu, setiap ada pemasukan gaji, rekeningmu langsung terdebit ke tabungan haji sebelum dibelanjakan untuk kebutuhan lain.

Tidak ada yang tidak mungkin kecuali memakan kepala sendiri, begitu kata Marchella FP.

Jadi, milenial, tunggu apa lagi? Yuk niatkan pergi untuk pergi haji muda dengan mulai menabung.

Sampai jumpa di tanah suci!

Salam,

Tutut Setyorinie, 4 Oktober 2020.

--

Sumber:

Bank Danamon

Kemenag Sebut 63 Persen Jemaah Haji Tahun Ini Lansia (CNN Indonesia, 2019)

Biaya Naik Haji, Ini Rincian dan Waktu Tunggunya (Detik.com, 2019)

Jamaah Haji Milenial, Naik Haji di Usia Belia (Okezone.com, 2019)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun