Namun setelah saya telusuri lebih lanjut, penggunaan kata-kata bintang adegan panas sebenarnya tidak hanya digunakan oleh Kompas saja.
Hal yang kemudian menjadi pertanyaan adalah, benarkah judul tersebut merupakan click bait, padahal kata itu dicatut dari pernyataan bu Sisca sendiri?
Jawabannya adalah bisa iya, bisa tidak.
Menurut hemat saya, kata-kata bintang adegan panas yang memiliki konotasi negatif memang dirasa kurang pantas jika disematkan pada artikel koki besar Indonesia yang sudah sangat dihormati oleh masyarakat luas.
Padahal penggunaan kata bintang adegan panas, bisa diganti dengan inisial lain seperti Ratu Boga Indonesia, Legenda Masakan Indonesia, atau Pakar Kuliner Indonesia, yang memang sudah melekat pada sosok Sisca Soewitomo.
Atau jika ingin memantik rasa penasaran,bisa dibuat artikel seperti "Puluhan Tahun Bermain Pisau, Sisca Soewitomo Memutukan Pensiun", "Lama Menjadi Pahlawan Masak, Sisca Soewitomo Memilih Gantung Panci", dan lain sebagainya.
Namun apabila dilihat dari sudut pandang isi artikel, penggunaan kata bintang adegan panas memang tidak sepenuhnya salah. Hal ini dikarenakan kata tersebut diambil dari potongan pernyataan bu Sisca, yang juga tercantum pada isi artikel. Penggunaan tanda petik dalam kata bintang adegan panas juga sebaiknya disematkan. Hal ini dimaksudkan untuk memberi sinyal pada pembaca bahwa kata tersebut hanyalah kiasan.
Meski demikian, melihat minat membaca masyarakat Indonesia yang rendah, dan tidak sering hanya mencatut judul saja, ada baiknya penggunaan konotasi negatif itu tidak dipakai sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.
--
6 Agustus 2020 [T.S]