Bagi kamu yang telah melewati rangkaian kelulusan dan proses wisuda, pasti kamu akan berjibaku dengan dunia baru: ya, dunia para job seeker. Menjadi jobseeker ternyata tidak kalah pusing. Jika kamu berpikir menyusun skripsi adalah fase paling rumit dalam kehidupanmu, maka menjadi jobseeker adalah fase yang dua kali lipat lebih pusing dari pada skripsi.
Pasalnya, dalam menyusun skripsi semuanya sudah ada di depan mata. Tinggal bagaimana kamu mengerjakannya, dan seberapa sering kamu berkonsultasi dengan dosen pembimbingmu. Dalam dunia job seeker tidak ada hal yang pasti. Ketika kamu melamar di sebuah perusahaan, kamu tidak akan tahu apakah kamu diterima atau tidak.
Walau kamu yakin sudah berusaha dengan sangat baik saat menjalani tes dan wawancara, kamu tetap tidak bisa menebak apakah kamu akan diterima. Karena dalam mencari pekerjaan, semuanya terlihat abu-abu. Seperti, kamu tidak bisa menebak seperti apa sainganmu, seperti apa orang yang diinginkan perusahaan, seperti apa bentuk terhebat
Namun juga jangan diambil pusing ya, di zaman serba internet ini sudah banyak lho situs yang menyediakan lowongan pekerjaan, bahkan memfasilitasi kamu dalam melamarnya.
1. Jobstreet
Jobstreet memang sudah tidak diragukan lagi kepopuleran di kalangan pencari kerja. Seperti yang tertulis pada bionya, Jobstreet adalah situs penyedia informasi pekerjaan no. 1 di Indonesia. Woah, kebayang kan berapa banyak pencari kerja yang mantengin situs ini?
Kemudian kamu akan diarahkan pada profil dimana kamu bisa mengisi biodata, latar belakang pendidikan, dan pengalaman bekerjamu. Setelah itu, kamu dapat menggugah CV serta foto profilmu.
Setelah semuanya selesai, kamu dapat langsung mencari lowongan yang cocok untukmu. Kamu bahkan bisa menetapkan kriteria-kriteria tertentu, seperti posisi, lokasi, spesialisasi, serta gaji minimum yang kamu inginkan.
Kalau dirasa sudah angat klop, kamu bisa langsung klik "Lamar Sekarang" yang berada di ujung kanan bawah dari lowongan tersebut. Sekarang, kamu tinggal menunggu panggilan untuk ke tahap selanjutnya.
Menurut saya, Jobstreet menampilkan lowongan yang cukup lengkap dan cara pelamaran yang cukup mudah. Kita tidak perlu repot-repot untuk mengirim satu persatu surat lamaran kerja, CV, foto dan lainnya. Melainkan, langsung klik apply dan data kita sudah langsung terkirim.
Kemudahan ini yang menjadi kelebihan sekaligus kekurangan dari situs Jobstreet. Kemudahan ini membuat orang berbondong-bondong mengklik apply. Bahkan di satu perusahaan kecil, jumlah pelamarnya bisa mencapai 1000 lebih. Hal ini membuat proses perekrutan cukup alot dan memakan waktu.
Meski demikian, kamu tetap bisa mengecek progress dari lamaranmu di tab "cek lowongan pekerjaan"dalam berandamu. Di sana kamu melihat, apakah perusahaan sudah melihat profilmu, apakah perusahaan mengirim undangan wawancara, atau mungkin menolak lamaranmu.
Selain itu, kamu juga bisa membandingkan profilmu dengan pelamar lain, seperti jenjang pendidikannya, gaji yang mereka harapkan, pengalaman bekerja, dan lain-lain. Dengan begitu, kamu dapat menakar berapa peluangmu untuk diterima dalam perusahaan tersebut.
2. LinkedIn
LinkedIn adalah situs melamar kerja yang juga menyediakan banyak lowongan pekerjaan. Sedikit berbeda dengan Jobstreet, LinkedIn memperkenalkan dirinya sebagai jaringan profesional.
Dalam lamaran pekerjaan, saya juga sering mendapati perusahaan yang meminta akun LinkedIn sebagai pertimbangan. Mungkin perusahaan akan lebih mendapat gambaran yang pasti tentang pasti.
Jika kamu ingin membuat akun di LinkedIn, kamu dapat langsung mengunjungi situsnya di sini, lalu klik daftar. Kamu akan diarahkan untuk mengisi profil seperti biodata, pengalaman kerja, pengalaman organisasi, penghargaan dan kemampuan yang kamu miliki.
Setelah itu, kamu diharapkan untuk mendapatkan setidaknya 30 koneksi pertemanan di LinkedIn. Ya, berbeda dari Jobstreet, LinkedIn mempunyai fitur koneksi. Kamu dapat menekan tombol "connect" kepada temanmu untuk saling berhubungan. Temanmu pun dapat memilih untuk menerima atau membiarkan permintaan pertemananmu.
Jika kamu sudah berhubungan, kamu dapat melihat aktivitas kerja yang sedang temanmu jalani. Seperti misalnya teman saya baru mengupdate tempat bekerjanya, maka pemberitahuan itu akan muncul di tab notification. Semakin banyak koneksimu, maka akan semakin baik profilmu di mata perusahaan.
Satu fitur lain yang membuat LinkedIn berbeda dari Jobstreet adalah fitur rekomendasi. Ya, jika kamu pernah berkerja di suatu perusahaan, maka kamu bisa meminta atasanmu untuk memberikan "rekomendasi" atas skill yang kamu cantumkan di LinkedIn. Dengan demikian, skillmu bukan hanya karangan, tetapi sudah teruji oleh orang yang handal. Hal ini menjadi nilai tambah ketika perusahaan melirik profilmu.
Dalam LinkedIn juga memungkinkan perusaahan untuk mengirim penawaran. Jadi bukan hanya kamu yang bisa melamar ke suatu perusahaan, tapi perusaaahaan juga bisa melamar kamu sebagai calon karyawannya.
Saya sendiri pernah mendapat tawaran pekerjaan yang dikirim dari akun LinkedIn. Namun karena posisinya yang berada di luar pulau, dengan berat hati saya menolak tawaran tersebut.
3. Instagram
Instagram memang salah satu media sosial yang memiliki banyak fungsi. Selain untuk menyambung silaturahmi kamu dan teman-temanmu, banyak para pembisnis yang memanfaatkan Instagram sebagai lahan promosinya. Bukan hanya itu, kini Instagram juga bisa kamu manfaatkan sebagai tempat mencari pekerjaan.
Beberapa akun instagram yang menurut saya sangat aktif melakukan memposting pekerjaan, yaitu:
1. @disnakerja
Dalam satu hari, akun ini bahkan bisa melakukan beberapa postingan. Jika kamu ingin melihat lowongan dari BUMN atau perusahaan besar seperti Pertamina, BCA, WIKA, dll maka kamu bisa memfollow akun ini.
Perusahaan besar atau BUMN memang tidak mungkin menaruh lowongannya di Jobstreet atau LinkedIn, kebanyakan dari mereka memposting lowongan hanya pada website perusahaan saja.
Jika kamu ingin melamar pekerjaan di Disna Kerja, kamu akan diarahkan menuju website Disna Kerja di sini. Setelah itu, biasanya kamu akan diarahkan ke website perusahaan yang sedang membuka lowongan. Ya, di perusahaan besar biasanya memiliki format tersendiri yang harus diisi para pelamar. Proses pelamaran pun bisa langsung kita lihat di web perusahaan tersebut.
2. @lokerterkini
Mirip dengan @disnakerja, @lokerterkini juga sangat rajin memposting lowongan pekerjaan. Bedanya, Loker Terkini tidak memiliki website pribadi, melainkan kamu langsung diarahkan kemana kamu harus mengirim lamaran, ke situs perusahaan yang bersangkutan atau ke email HRD perusahaan tersebut.
3. @loker.in, @ruangankerja, @lowongan.bumn
Akun-akun tersebut juga tidak kalah rajin dalam memposting lowongan pekerjaan. Kamu akan langsung diarahkan ke link perusahaan yang bersangkutan jika ingin mengirim lamaran.
Banyak cara untuk mendapat pekerjaan, asal kita tetap rajin untuk melakukan pencarian. Jangan sepelekan juga do'a, karena bagaimanapun lolos tidaknya kita hanya HRD dan Tuhan yang menentukan.
Salam seperjuangan mencari pekerjaan.
--
Tutut Setyorinie, 29 September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H