Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Job Seeker, Inilah Situs yang Akan Membantumu Mencari Pekerjaan

29 September 2019   15:49 Diperbarui: 1 Juni 2022   02:04 3285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ilustrasi Job Seeker mencari pekerjaan | sumber: https://www.miscw.com

Meski demikian, kamu tetap bisa mengecek progress dari lamaranmu di tab "cek lowongan pekerjaan"dalam berandamu. Di sana kamu melihat, apakah perusahaan sudah melihat profilmu, apakah perusahaan mengirim undangan wawancara, atau mungkin menolak lamaranmu.

Selain itu, kamu juga bisa membandingkan profilmu dengan pelamar lain, seperti jenjang pendidikannya, gaji yang mereka harapkan, pengalaman bekerja, dan lain-lain. Dengan begitu, kamu dapat menakar berapa peluangmu untuk diterima dalam perusahaan tersebut.

2. LinkedIn
LinkedIn adalah situs melamar kerja yang juga menyediakan banyak lowongan pekerjaan. Sedikit berbeda dengan Jobstreet, LinkedIn memperkenalkan dirinya sebagai jaringan profesional. 

ilustrasi LinkedIn | sumber: linkedin.com
ilustrasi LinkedIn | sumber: linkedin.com
LinkedIn memang lebih memprioritaskan ke dalam profilmu. Di sini kamu dituntut untuk dapat "menjual diri" dengan pengalaman kerja, organisasi, akademik dan kemampuan lain yang kamu miliki.

Dalam lamaran pekerjaan, saya juga sering mendapati perusahaan yang meminta akun LinkedIn sebagai pertimbangan. Mungkin perusahaan akan lebih mendapat gambaran yang pasti tentang pasti.

Jika kamu ingin membuat akun di LinkedIn, kamu dapat langsung mengunjungi situsnya di sini, lalu klik daftar. Kamu akan diarahkan untuk mengisi profil seperti biodata, pengalaman kerja, pengalaman organisasi, penghargaan dan kemampuan yang kamu miliki.

Setelah itu, kamu diharapkan untuk mendapatkan setidaknya 30 koneksi pertemanan di LinkedIn. Ya, berbeda dari Jobstreet, LinkedIn mempunyai fitur koneksi. Kamu dapat menekan tombol "connect" kepada temanmu untuk saling berhubungan. Temanmu pun dapat memilih untuk menerima atau membiarkan permintaan pertemananmu.

Jika kamu sudah berhubungan, kamu dapat melihat aktivitas kerja yang sedang temanmu jalani. Seperti misalnya teman saya baru mengupdate tempat bekerjanya, maka pemberitahuan itu akan muncul di tab notification. Semakin banyak koneksimu, maka akan semakin baik profilmu di mata perusahaan.

Satu fitur lain yang membuat LinkedIn berbeda dari Jobstreet adalah fitur rekomendasi. Ya, jika kamu pernah berkerja di suatu perusahaan, maka kamu bisa meminta atasanmu untuk memberikan "rekomendasi" atas skill yang kamu cantumkan di LinkedIn. Dengan demikian, skillmu bukan hanya karangan, tetapi sudah teruji oleh orang yang handal. Hal ini menjadi nilai tambah ketika perusahaan melirik profilmu.

Dalam LinkedIn juga memungkinkan perusaahan untuk mengirim penawaran. Jadi bukan hanya kamu yang bisa melamar ke suatu perusahaan, tapi perusaaahaan juga bisa melamar kamu sebagai calon karyawannya. 

Saya sendiri pernah mendapat tawaran pekerjaan yang dikirim dari akun LinkedIn. Namun karena posisinya yang berada di luar pulau, dengan berat hati saya menolak tawaran tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun