Selasa, 24 September 2019 adalah hari bersejarah bagi pergerakan mahasiswa. Pasalnya, kemarin, beribu mahasiswa dari universitas di penjuru Indonesia ramai-ramai turun jalan untuk memberi "sekolah" kepada DPR.
Walau ditentang oleh beberapa rektor kampus, hal ini sama sekali tidak menyurutkan semangat mahasiswa yang turun untuk mengepung gedung DPR dan DPRD di kota masing-masing.Â
Sedikit berbeda dengan mahasiswa jaman dahulu, gaya kritik mahasiswa masa kini terlihat lebih kreatif, namun sangat sesuai dengan kehidupan mereka sebagai generasi millenial. Inilah beberapa poster yang mengundang perhatian para warganet.Â
1. Kaum Rebahan dan Pemuja Skin Care
![sumber: instagram @jktinfo dan twitter @mhderisoktv](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/09/24/poster1-5d8a3d66097f36629663d9e3.jpg?t=o&v=770)
Aktivitas rebahan ini bisa beragam bentuknya. Ada yang benar-benar tidur, ada yang hanya sekedar rebahan sambil memantau Twitter dan Instagram, ada juga yang sembari bermain games atau menonton film.
Selain rebahan, skin care-an juga aktivitas yang sulit dipisahkan pada generasi saat ini. Bahkan mereka menyediakan waktu khusus untuk melaksanakan step by step dari skin care routine ini.Â
Jika Ramayana menyuarakan bahwa keren adalah hak segala bangsa, maka kaum pemuja skin care akan menyuarakan kecantikan/ketampanan adalah hak segala bangsa.
2. Menyuarakan Isi Hati a.k.a Curhat
![sumber: twitter @mhderisoktv](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/09/24/poster2-5d8a40dd097f366e68747952.jpg?t=o&v=770)
Mahasiswa masa kini dikenal dengan kasus percintaannya yang rumit. Salah satunya adalah "fall in love with people we can't have". Kasus sperti ini semakin marak dan menjadi impian insan-insan muda. Walau kita tahu mengubah people we can't have menjadi people we can have tidak semudah membalikan telapak tangan, mylov.Â
![ilustrasi: https://photo.sindonews.com dan https://www.loveindonesia.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/09/25/poster5-5d8acf35097f3617427b8122.jpg?t=o&v=770)
Meski demikian, kaum curhat ini tidak ketinggalan untuk turut meramaikan jalanan di aksi 24 September 2019 kemarin lho. Salam seperjuangan meraih cinta! Salam seperjuangan menuntaskan skripsi!
3. Promosi Dagangan
Orang yang sukses adalah orang yang pintar melihat peluang dan memanfaatkannya. Hal inilah yang dilakukan oleh dua orang wanita pada gambar di atas. Satu memasang poster menjual pulsa dan token listrik, yang lain menawarkan jasa bantu skripsi lengkap dengan nomor telepon yang bisa dihubungi.
Tampaknya mahasiswa masa kini memang tidak kehabisan akal untuk mencari pundi-pundi rupiah. Bahkan di kesempatan yang sempit sekalipun, peluang itu tetap terlihat, bahkan terkesan unik dan akhirnya menjadi viral.
Meski tidak ikut turun pada aksi 24 September kemarin, saya sangat bangga dengan mahasiswa masa kini. Terima kasih dan doa terbaik saya persembahkan pada kalian yang menjadi garda terdepan untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Â
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang.
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan.
Dituduh subversif dan mengganggu kemanan.
Maka hanya ada satu kata: lawan! (WIji Thukul, 1986)
--
Panjang umur perjuangan!
Tutut Setyorinie, 25 September 2019.