Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Sedang belajar mengompos, yuk bareng!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mulai dari Curhat hingga Promosi, Mari Intip Gaya Unjuk Rasa Mahasiswa Masa Kini

25 September 2019   09:42 Diperbarui: 30 September 2019   04:48 3300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: twitter @mhderisoktv

Mahasiswa masa kini dikenal dengan kasus percintaannya yang rumit. Salah satunya adalah "fall in love with people we can't have". Kasus sperti ini semakin marak dan menjadi impian insan-insan muda. Walau kita tahu mengubah people we can't have menjadi people we can have tidak semudah membalikan telapak tangan, mylov. 

ilustrasi: https://photo.sindonews.com dan https://www.loveindonesia.com
ilustrasi: https://photo.sindonews.com dan https://www.loveindonesia.com
Bukan hanya curhat tentang cinta, beberapa dari mereka juga curhat mengenai laporan praktek (laprak) hingga skripsi. Ya, problematika mahasiswa memang tidak jauh-jauh dengan skripsi. Inilah yang membuat mahasiswa tingkat akhir menjadi susah makan, susah tidur, hingga susah cari pendamping, eh.

Meski demikian, kaum curhat ini tidak ketinggalan untuk turut meramaikan jalanan di aksi 24 September 2019 kemarin lho. Salam seperjuangan meraih cinta! Salam seperjuangan menuntaskan skripsi!

3. Promosi Dagangan

sumber: twitter @mhderisoktv
sumber: twitter @mhderisoktv

Orang yang sukses adalah orang yang pintar melihat peluang dan memanfaatkannya. Hal inilah yang dilakukan oleh dua orang wanita pada gambar di atas. Satu memasang poster menjual pulsa dan token listrik, yang lain menawarkan jasa bantu skripsi lengkap dengan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Tampaknya mahasiswa masa kini memang tidak kehabisan akal untuk mencari pundi-pundi rupiah. Bahkan di kesempatan yang sempit sekalipun, peluang itu tetap terlihat, bahkan terkesan unik dan akhirnya menjadi viral.

Meski tidak ikut turun pada aksi 24 September kemarin, saya sangat bangga dengan mahasiswa masa kini. Terima kasih dan doa terbaik saya persembahkan pada kalian yang menjadi garda terdepan untuk menyuarakan aspirasi rakyat.  

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang.
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan.
Dituduh subversif dan mengganggu kemanan.
Maka hanya ada satu kata: lawan!
(WIji Thukul, 1986)

--

Panjang umur perjuangan!

Tutut Setyorinie, 25 September 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun