Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Sedang belajar mengompos, yuk bareng!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pengguna KRL, Inilah Tempat Wisata yang Bisa Kamu Kunjungi Sambil Menunggu Waktu Berbuka!

16 Mei 2019   17:00 Diperbarui: 16 Mei 2019   17:34 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galeri Nasional | sumber: https://situsbudaya.id

KRL alias Commuter line merupakan salah satu moda transportasi yang banyak digunakan warga Ibukota. Selain harganya yang murah, faktor kenyamanan dan keamanan menjadi juga sangat berpengaruh terhadap tingginya pengguna KRL.

Bahkan, jarang sekali KRL ditemui dalam keadaaan sepi, apalagi sampai tidak ada penumpang. Ketika pagi, KRL ramai oleh orang yang berangkat kerja dan berangkat kuliah. Menuju siang, para ibu beserta anak dan rombongan keluarga pergi untuk berjalan-jalan atau ke rumah saudara. Tengah hari, cukup sepi, paling ada beberapa yang berangkat kuliah siang, atau pulang sekolah. 

Menuju jam 3 sore, orang pulang kerja mulai ramai. Apalagi saat puasa ini, dimana PNS Jakarta sudah pulang dari jam 2. Malam, ramai oleh orang pulang kerja ditambah orang yang pulang berpergian. Bahkan, sesepi-sepinya KRL, bangku pasti terisi semua, kecuali kalau sudah mendekati stasiun akhir.

Bagi kamu pengguna KRL, pasti tahu betul bagaimana perjuangan untuk masuk ke KRL.  Apalagi di bulan puasa ini, perjuangan harus dilakukan sembari menahan haus dan lapar. Maka dari itu, tidak salahnya untuk berkeliling ke tempat wisata berikut untuk menahan dahaga ketika puasa.

1. Galeri Nasional - Stasiun Gondangdia

Jika kamu merupakan pengguna kereta Jakarta Kota, kamu pasti akan melewati Stasiun Gondangdia. Stasiun ini terletak di antara Stasiun Cikini dan Stasiun Gambir. Nah, salah satu tempat wisata yang bisa kamu kunjungi di dekat Stasiun Gondangdia adalah Galeri Nasional.

Galeri Nasional | sumber: https://situsbudaya.id
Galeri Nasional | sumber: https://situsbudaya.id
Sesuai namanya, Galeri Nasional menyimpan banyak seni rupa, baik seni rupa dua dimensi, maupun seni rupa tiga dimensi. Untuk masuk ke tempat wisata ini, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya se-rupiah-pun alias gratiiissss. Sangat cocok bagi kamu yang masih menunggu uang THR turun dari khayangan, hihi..

Sebenarnya Galeri Nasional ini tepat berada di Stasiun Gambir, tepatnya di Jalan Merdeka Timur no.14, Gambir, Jakarta Pusat. Namun dikarenakan KRL tidak berhenti di stasiun ini, maka kamu bisa turun di Stasiun Gondangdia dan melanjutkan perjalanan dengan ojek motor, mobil, ataupun kendaraan umum. 

Galeri Nasional terdiri dari beberapa gedung yang dipisahkan melalui tema. Kamu boleh pilih untuk masuk ke gedung yang mana dulu, sesuai pilihan hati, aihhh. Percayalah, kamu tidak akan menyesal berkunjung ke sini, karena di setiap gedung, matamu pasti akan tersuguhi oleh pemandangan indah dari lukisan penuh makna ini.

Lukisan Tebar Jala di Galeri Nasional | Sumber: dokpri
Lukisan Tebar Jala di Galeri Nasional | Sumber: dokpri
Selain lukisan, kamu juga bisa menikmati karya seni rupa dalam bentuk tiga dimensi seperti patung, dan beberapa benda peragaan. Lalu untuk kamu yang ingin berburu spot foto instagrammable, kamu bisa mengambilnya di tembok yang telah di mural, ataupun di halaman Galeri Nasional yang sangat lekat dengan gaya khas belanda.

Jika berkunjung ke tempat ini, dipastikan rasa haus dan laparmu akan terhanyut bersama karya-karya menakjubkan dari para seniman berbakat.

2. Galeri Indonesia Kaya - Stasiun Sudirman

Jika kamu pengguna KRL tujuan Tanah Abang-Duri-Angke, kamu pasti akan melewati stasiun dimana penumpang terbanyak berasal, yakni Stasiun Sudirman. Sembari menunggu waktu berbuka, kamu bisa mengunjungi salah satu tempat wisata budaya yang berada dekat stasiun Sudirman, yaitu Galeri Indonesia Kaya.

Galeri Indonesia Kaya | ilustrasi: https://traveling.bisnis.com
Galeri Indonesia Kaya | ilustrasi: https://traveling.bisnis.com
Galeri Indonesia Kaya terletak di Grand Indonesia, West Mall, lantai 8. Dari Stasiun Sudirman, kamu bisa naik Transjakarta dari dukuh atas, dan turun di halte Tosari, lalu jalan kaki sekitar 10 menit hingga Grand Indonesia. Namun jika sedang ingin membugarkan badan, kamu dapat berjalan kaki sekitar 20-30 menit.

Galeri Indonesia Kaya menyuguhkan beberapa pertunjukan digital tentang budaya Indonesia. Dari mulai memainkan alat musik, membatik, hingga menjelajah ke berbagai wilayah Indonesia secara digital.

Yang paling seru, tentu saja membatik. Kamu bisa memilih motif kain batik, warna, dan tulisan yang ingin kamu bubuhkan di atas batik buatanmu. Walau hasilnya hanya berupa print di atas kertas, namun hal ini membuat saya sangat ketagihan. Rasanya ingin mencoba lagi dan lagi, hingga batik yang saya hasilkan mempunyai paduan yang sempurna. 

ilustrasi batik buatan sendiri dari Galeri Indonesia Kaya | sumber: dokpri
ilustrasi batik buatan sendiri dari Galeri Indonesia Kaya | sumber: dokpri
Untuk masuk ke tempat wisata ini, kamu tidak dikenakan biaya alias gratis-tis-tis. Dan jika kamu datang di hari yang tepat, kamu dapat melihat pertunjukan yang diadakan di Galeri ini lhoo.. Namun sebelumnya kamu harus mengecek jadwal pertunjukan dan melakukan reservasi online di website Galeri Indonesia Kaya.

3. Kota Tua - Stasiun Jakarta Kota

Kota Tua adalah tempat wisata yang paling sering dikunjungi di Stasiun Jakarta kota. Bangunan gaya khas kolonial dengan budaya Betawi melekatkan ciri khas tempat yang tidak dipungut biaya sepeserpun ini.

Kota tua | sumber: travel.tempo.co
Kota tua | sumber: travel.tempo.co
Di sini, kamu dapat bernostalgia dengan nuansa Indonesia jaman dahulu melalui sepeda onthel dan beragam pertunjukannya.

Untuk sepeda onthel sendiri, kamu harus membayar sewa untuk setiap jam pemakaian. Dan jika sudah bosan bersepeda, kamu dapat melihat benda-benda bersejarah di Museum Fatahillah.

Selain itu, Kota Tua juga dipadati dengan pelapak kaki lima yang menjajakan berbagai barang kebutuhan seperti sepatu, tas, jam tangan, hingga berbagai makanan. Jika sudah sampai sini, percayalah, rasa lapar dan hausmu akan tenggelam di lautan Natuna bersama kapal asing Vietnam, heuheu...

Salam,

Tutut Setyorinie, 16 Mei 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun