Takjil adalah hidangan yang biasa disajikan ketika berbuka puasa. Karena itu, keberadaannya sangat istimewa karena hanya ada di bulan Ramadhan. Pedagang takjil "dadakan" pun kerap ditemui. Mereka yang di hari-hari biasa tidak berdagang, atau berdagang tapi bukan makanan, mendadak menjajakan menu takjil di bulan Ramadhan.
Pada kesempatan kali ini, saya akan mengajak para Kompasianer untuk berburu takjil di Pasar Mutiara Gading, Bekasi. Ah, Bekasi, kota yang konon kata orang berada di luar planet.
Istilah ini tergaung pertama kali dikarenakan letak Bekasi yang tampak sangat jauh dari Jakarta. Padahal menurut peta, Jakarta dan Bekasi berada persis bersebelahan. Lantas mengapa perjalanan menuju Bekasi begitu lama? Hal ini tentu dikarenakan oleh macet.
Penyebab lainnya adalah Bekasi yang dikenal sangat panas. Benarkah begitu? Saya sebagai warga yang tinggal di kota Bekasi mengakui hal itu. Di jalan, apalagi siang hari, panas terasa sangat menggigit kulit.
Namun panas Bekasi bukan satu-satunya yang ekstrem. Pontianak sebagai kota Khatulistiwa memiliki panas yang lebih ekstrem lagi. Bahkan ada satu waktu di kota itu, dimana jika kita meletakkan telur di bawah sinar matahari, maka telur itu akan matang. Wah, bisa terbayangkan bukan, bagaimana panasnya di Pontianak.
Panas Bekasi disebabkan banyaknya pabrik yang berdiri di daerah Cikarang. Asap yang membumbung ke awan, membuat Bekasi seperti ditiupkan udara panas. Belum lagi asap kendaraan dari warga Bekasi yang hampir berjumlah 2,8 juta orang. Bahkan dilansir dari metro.tempo.co, Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menyebutkan bahwa kota Bekasi kini menjadi kota terpadat ke-3 di Indonesia.
Namun, untuk urusan takjil, Bekasi tidak seperti luar planet yang berbeda dari takjil kebanyakan. Menjadi daerah yang berdekatan dengan ibukota membuat Bekasi memiliki menu takjil yang hampir sama dengan kota kebanyakan. Berbeda dengan daerah tertentu yang mempunyai ciri khas tersendiri, Bekasi cenderung mengambil rangkuman dan menyajikan semua itu dalam sepaket menu takjil yang nikmat.
Lalu, apa saja yang bisa kita temui di salah satu pasar di kota Bekasi, yaitu pasar Mutiara Gading, berikut rangkumannya.
1. Es Kelapa
Siapa yang tidak kenal dengan es yang satu ini? Es kelapa bahkan menjadi pilihan utama ketika berbuka puasa tiba. Rasa kelapa yang segar, bertambah dengan es yang dingin dijamin akan memuaskan dahagamu setelah seharian berpuasa.
Di pasar Mutiara Gading kamu juga akan menemukan tukang es kelapa yang menjadi pelengkap jajanan takjil. Sepertinya es yang satu ini bukan hanya di Bekasi ya, tapi juga di daerah-daerah lain di berbagai wilayah Indonesia.
2. Gorengan, Kolak, dan Martabak
Sama seperti es kelapa, menu yang satu ini juga merupakan menu takjil umum yang berada di seluruh wilayah Indonesia.
Siapa yang tahan dengan rasa gorengan yang gurih alias kriuk-kriuk? Saya yakin di antara menu takjil lain, gorengan adalah menu pertama yang diambil sehabis berbuka dengan air.
Kolak yang manis dan martabak yang menggiurkan juga menambah selera makan ketika berpuasa. Konon, rasa manis dapat mengembalikan energi dengan cepat. Itulah yang membuat kedua makanan ini sangat disukai oleh masyarakat.
3. Ceker Mercon dan Tutut
Walau sudah lama tahu tentang makanan yang satu ini, tapi inilah pertama kali saya mencicipi keong Tutut. Dari dulu, saya tidak pernah sanggup untuk makan diri sendiri. Masa, Tutut makan Tutut? Tapi mau bagaimana lagi, takjil yang sangat unik ini akhirnya mendorong rasa penasaran saya untuk mencicipi.
Nah, Kompasianer, apakah kalian juga menemukan takjil unik untuk berbuka puasa?
Salam,
Tutut Setyorinie, 12 Mei 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H