Bagi pedagang, mungkin harus meniadakan kantong plastik dan diganti dengan tas belanja yang dapat dibeli oleh para pembeli yang membutuhkan wadah untuk barangnya. Namun langkah ini harus dilakukan serentak. Jangan sampai hanya beberapa toko, sehingga pembeli beralih dan menyebabkan kerugian bagi sebagian yang lain.
Dengan tidak adanya kantong plastik, maka pembeli mau tidak mau membayar tas belanja dengan harga yang cukup lumayan. Satu kali, dua kali, mungkin mereka akan kapok, dan berganti membawa tas dari rumah.
Bagi kita, si pengguna kantong plastik, jangan langsung membuang kantong plastik yang habis digunakan untuk menaruh belanjaan. Melainkan simpan, untuk digunakan pada keperluan mendesak yang membutuhkan kantong plastik, mengumpulkan sampah contohnya.
Ibu saya punya kebiasaan mengumpulkan kantong plastik bekas belanjanya di sebuah tempat. Dengan demikian, plastik itu bisa digunakan berkali-kali untuk keperluan lain.
Selain itu, daur ulang juga menjadi pilihan alternatif untuk mengurangi sampah plastik. Beragam cara sudah banyak dilakukan masyarakat, salah satu contohnya adalah menyulap kemasan plastik yang sudah digunakan menjadi sebuah tas cantik nan elegan.
Namun, sejujurnya, bagi saya yang mempunyai kesibukan lain, membuat tas seperti itu akan membuang banyak waktu. Belum lagi, dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi, jiwa kreatif dan ketelatenan supaya bentuk tas yang dihasilkan menarik dan paling utamanya adalah tidak compang-camping.
Daur ulang lain yang mungkin lebih mudah dilakukan adalah dengan memanfaatkan botol plastik atau gelas plastik sebagai wadah untuk menanam pohon. Langkah ini sudah banyak kita temui di tempat-tempat yang mengusung tema ramah lingkungan. Bahkan beberapa tempat umum seperti stasiun juga sudah ada yang menaruh hasil daur ulang ini, Stasiun Bekasi contohnya.
Bagaimana pun usaha mengurangi plastik ini seharusnya tidak hanya dilakukan satu pihak saja, karena akan sulit. Pemerintah perlu membuat peraturan yang jelas untuk penggunaan plastik, peneliti dan perusahaan harus bekerja sama untuk menghasilkan alternatif pengganti plastik.
Lalu kita sebagai konsumen akhir, harus memiliki kesadaran untuk tidak membuang sembarangan plastik yang sulit terurai itu. Gunakan semaksimal mungkin, jika sudah tidak bisa digunakan, daur ulang, atau buang ke tempat yang benar.