Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Milenial, Hati-hati Modus Para Penjual Online

8 Mei 2019   16:50 Diperbarui: 8 Mei 2019   17:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penipuan online | tribunnews.com

Ramadhan adalah salah satu bulan dimana orang banyak melakukan perbelanjaan. Mall dan pasar-pasar penuh sesak dengan berbagai barang seperti mukena, baju, hingga kue khas idul fitri. Kesibukan ini disinyalir akan semakin padat di hari-hari menjelang lebaran. Jika kalian pengguna commuter-line, pasti tahu bagaimana riweuhnya stasiun tanah abang dikarenakan lalu-lalang para pemburu baju lebaran.

Namun bagi generasi millenial, berbelanja secara online dinilai lebih praktis dan efektif. Pasalnya dengan membeli online, kita bisa melihat-lihat lebih lama, menanyakan kepada teman tentang cocok atau tidaknya, kemudian menimbang, dan menimbang lagi sebelum membelinya. 

Selain itu, toko online juga menawarkan lebih banyak diskon dan kode promo. Maklum saja, generasi millenial adalah generasi pemburu promo. Maka tak ayal, kalau promo sekecil bijih semangka akan diburu walau sampai ke ujung lautan. xixixi...

Kelebihan berbelanja di toko online lainnya adalah hemat tenaga alias kamu nggak perlu capek-capek untuk keliling mall demi mendapat barang yang kamu inginkan. Cukup scroll layar handphonemu, maka barang yang diinginkan akan mudah didapat! 

Namun berbagai kelebihan yang dimiliki toko online, tidak serta merta membuatnya menjadi pilihan yang aman untuk berbelanja. Dua teman dekat saya, beberapa waktu lalu mengalami penipuan ketika berbelanja di toko online. Uang sudah ditransfer sejak lama, namun barang tidak dikirim juga. Ketika bertanya lewat whatsapp, tidak direspon. Bahkan whatsapp teman saya diblock agar tidak bisa mengirim pesan lagi. Kalau sudah seperti ini, siapa yang harus disalahkan? Ingin menuntut pun, terkesan minim bukti. Karena melacak perkara secara online memang tidak semudah kelihatannya.

Cek Dulu, Sebelum Membeli

ilustrasi penipuan online | tribunnews.com
ilustrasi penipuan online | tribunnews.com
Langkah sederhana ini terkadang masih sulit untuk kita jalankan. Ketika berbelanja online, beberapa dari kita hanya fokus mengenai barang yang dijual. Tentang bagaimana kualitasnya, bagaimana harganya, apakah warnanya akan luntur atau tidak, dan lain sebagainya. Jarang ada yang mengecek apakah toko yang menjajakan barang tersebut benar adanya atau sekedar tipu-tipu belaka.

Hal ini mungkin tidak perlu kita lakukan, jika kita membeli barang di platform jual beli online yang sudah terpercaya seperti bukalapak, tokopedia, lazada, shopee, blibli.com, jd.id, dan lainnya. Namun jika kita beli langsung ke penjual yang hanya menjajakan lewat media sosial seperti instagram, maka tingkat kewaspadaan perlu ditingkatkan.

Dua teman saya yang terkena penipuan itu membeli melalui penjual di instagram. Ketika sadar mereka terkena penipuan, whatsapp mereka diblock oleh si penjual, begitu juga dengan instagram. Akhirnya usaha yang dapat mereka lakukan adalah meminta bantuan teman-temannya untuk mereport akun instagram si penipu. Walau saya sendiri tidak tahu apakah ada efeknya setelah akun si penipu itu direport. Bagaimana kalau si penipu  menghapus akun tersebut dan membuat yang baru? Apakah penipuan tidak akan terus berlanjut?

Maka dari itu, penting bagi kita untuk melakukan cek n ricek sebelum membeli. Bagaimana caranya?

1. Lihat harganya dan bandingkan dengan harga pada umumnya

Harga memang menjadi faktor penentu untuk dibeli atau tidaknya barang. Namun hati-hati, harga barang yang terlalu murah justru harus diwaspadai sebagai indikasi penipuan. Walau modus ini sudah terlihat jarang karena penipu lebih cerdas untuk menyamakan harga, tapi tidak ada salahnya untuk kita waspada.

Cek kualitasnya, cek barangnya. Apa iya dengan kualitas seperti itu dapat dibeli dengan harga segitu? Kalau kita sendiri bilang tidak mungkin, maka lebih baik tidak dibeli. Percayalah mengeluarkan uang lebih untuk barang asli lebih baik, dibanding mengeluarkan uang sedikit dengan risiko tipu-tipu, hihi..

2. Minta pembayaran lewat platform jual beli online

Jika kamu ingin membeli barang yang dijual di media sosial seperti instagram atau facebook, maka mintalah untuk membeli melalui platform jual beli online yang terpercaya. Umumnya jika penjual online itu sudah lama berjualan, ia pasti juga bergabung dengan salah satu platform tersebut. Lain halnya jika ia baru memulai debut alias baru mulai berjualan.

Dengan melakukan transaksi lewat platform jual beli online, maka keamanan uangmu akan lebih terjaga. Karena kamu bukan mentransfer langsung ke penjualnya, melainkan ke platform jual beli tersebut. Biasanya platform tersebut akan menahan uangmu sampai kamu benar-benar menerima barang yang kamu beli.

Jadi, apabila kamu mendapati barangmu tidak dikirim-kirim juga, kamu bisa melaporkan ke platform tersebut untuk menegur si penjual. Kamu pun bisa mendapat pengembalian uang jika ternyata si penjual tidak mengirimkan barangnya. Dengan begitu, keamanan uang dan barang yang kamu beli akan lebih terjamin.

3. Cek Rekening di Kredibel.co.id

Cara yang satu ini saya dapatkan dari teman saya yang terkena penipuan dari penjual online. Ya, ternyata kamu bisa mengecek rekening penjual online di situs kredibel.co.id untuk memastikan apakah rekening itu memang rekening penipu atau bukan.

Dalam situs tersebut, kamu juga dapat melaporkan penipuan yang telah kamu alami. Dengan kamu melaporkan, maka rekening si penipu akan masuk dalam daftar rekening penipuan di situs kredibel.co.id. Cara ini dapat mencegah orang lain untuk merasakan apa yang kamu rasakan. Tidak apa-apa, sakit hatimu pasti akan terbalas. Ingat selalu, sesuatu yang hilang tidak benar hilang. Ia hanya pergi untuk berubah wujud dan akan kembali dalam bentuk yang lebih baik. 

Doakan saja si penipu, semoga mereka insyaf dan tobat, apalagi di bulan Ramadhan seperti ini. Tapi doakan juga agar mereka ditindak oleh aparat supaya tidak lagi melakukan penipuan. Mereka perlu merasakan sakit hatimu yang sudah susah payah mencari uang. 

Jadi, millenial, siap berhati-hati untuk menghadapi modus kejahatan finansial?

Tutut Setyorinie, 8 Mei 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun