Kreasikan Dinding Kamar dengan "Watercolor Words"

Akhir pekan memang waktu yang paling cocok untuk bermain-main dengan imajinasi alias berkreasi. Bagi anak kostan seperti saya, kamar adalah satu-satunya ruang yang dapat dilihat oleh mata. 

Maka, wajib hukumnya menyulap kamar menjadi tempat yang nyaman dan tidak bosan dipandang. Salah satu caranya ialah dengan menghias dinding kamar dengan watercolor words.

Anak kostan suka sekali memajang kata-kata inspiratif. Entah untuk menyemangati diri sendiri, atau hanya sekadar hiasan dinding, tapi itulah yang membuat watercolor words menarik untuk saya. Watercolor words bisa sering kalian temui di instagram, facebook atau media internet lainnya. 

Saya tidak tahu kapan tepatnya watercolor words ini booming hingga sekarang. Saya hanya mengingat salah satu sinetron yang kebetulan sering saya tonton, yang menggunakan watercolor words sebagai covernya. Itulah awal ketertarikan saya dengan watercolor words. Entah bagaimana, tapi saya sangat jatuh cinta pada paduan warnanya yang begitu natural. 

ilustrasi: http://zulu.id

Nah, untuk membuat akhir pekan kalian semakin bewarna, mari berkreasi dengan watercolor words. Bahan-bahan yang perlu disiapkan di antaranya ialah kertas gambar, cat air, kuas, air, dan spidol.

bahan-bahan. ilustrasi: dokpri.

Kali ini saya menggunakan dua warna primer yaitu merah dan biru, sehingga nantinya akan memunculkan warna sekunder berupa ungu. Sedikit saran juga untuk kalian dalam memilih warna, pilihlah warna-warna yang berdekatan dan berpotensi memunculkan warna baru. Seperti misalnya hijau dan kuning, merah dan oranye, kuning dan merah, atau biru dan merah.

Tapi tidak ada salahnya juga untuk mencoba warna-warna berlawanan untuk disatukan. Saya yakin itu akan menghasilkan paduan warna yang tidak kalah spektakuler.

Langkah pertama, tentunya adalah mencampurkan cat warna kalian dengan air. Jangan gunakan cat terlalu banyak, karena kalian tidak perlu warna yang pekat. Gunakan cukup seujung jari dengan air secukupnya.

Setelah cat air tercampur rata, kini saatnya menyapukan di kertas gambar kalian. Sapukan kedua sisi dengan warna yang berbeda, sehingga tampak warna baru di tengah, akibat pertemuan kedua warna tadi.

Ilustrasi: dokpri.

Buat ruang yang lebih besar lagi sehingga cukup untuk dibuat tulisan. Sapukan secara halus di bagian pertemuan dua warna sehingga tampak natural. Setelah warna selesai, langkah selanjutnya adalah keringkan.

Karena, kita menggunakan cat air, sudah jadi barang tentu bahwa kertas yang kita gunakan untuk melukis akan jadi basah. Keringkan di bawah kipas angin selama beberapa menit sehingga warna tampak kering.

Ilustrasi: dokpri.

Setelah proses pengeringan selesai, kini saatnya membuat kata-kata yang hendak kita bubuhkan di atas lukisan tersebut. Karena saya tidak suka tulisan yang terlalu panjang, jadilah saya hanya bubuhkan satu kata pendek, namun penuh makna: bismillah. 

Di sini kalian bisa menggunakan beberapa teknik hand-lettering yang kalian suka. Eits, tapi tahukah kalian apa itu hand-lettering? 

Hand-lettering sering diartikan sebagai seni menggambar huruf. Jadi, huruf-lah yang menjadi fokus utama dalam lukisan. Biasanya, huruf dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menampakkan gambar yang indah. Ah, pasti kalian sudah sering melihatnya di internet, bukan?

Ilustrasi: dokpri.

Walau sudah diusahakan untuk rapi, tapi tetap saja sapuan warna yang saya lakukan belum terlalu natural, sehingga masih terlihat "kasar". Untuk itu, saya mungkin akan membuat watercolor words dengan teknik berbeda untuk percobaan selanjutnya.

Kini saatnya kalian menyiapkan double tip atau lem untuk dibubuhkan di belakang gambar. Tempel watercolor words ini di tempat yang kalian suka, entah belakang pintu, lemari, atau dinding. Asal pastikan terlihat oleh mata, xixixi...

Ilustrasi: dokpri.

 Life is a great big canvas and you should throw all the paint on it you can. -Danny Kaye

Tutut Setyorinie, 25 November 2018.