Menurut saya, pasir berbisik adalah objek wisata yang paling ramai di taman nasional Bromo-Tengger-Semeru ini. Karena di sini, ada puluhan jeep yang terparkir untuk mengangkut beberapa rombongan besar. Di sini juga ramai oleh pedagang, mulai dari pedangan makanan sampai ke pedangang yang menjajakan perlengkapan menanjak seperti topi dan syall.
Di lautan pasir ini kamu bisa menikmati keindahan gunung bromo, gunung batok, atau gunung semeru di kejauhan. Kebetulan foto yang saya ambil adalah gunung batok, yang memang seringkali dijadikan latar belakang untuk berfoto. Mengapa? Karena gunung batok ini merupakan gambaran gunung yang paling jelas terlihat di pasir berbisik.
Selain gunung batok, kamu juga bisa mengunjungi kawah putih bromo. Sayangnya, perjalanan yang harus kamu tempuh untuk menuju kawah putih itu lumayan cukup jauh, dan menanjak. Saya yang sudah ngos-ngosan, hanya sanggup menempuh setengah perjalanan ke kawah, sebelum akhirnya menyerah.
Meski begitu, semua kelelahanmu ketika menaiki tangga akan terbayar dengan keindahan puncak dan kawah bromo yang asapnya meletup putih. Saya sendiri menyesal mengapa tidak sanggup menuju kawah, karena akan jadi momen yang tidak terlupakan ketika mata saya sendiri menangkap momen indah dan langka tersebut.
Setelah puas bermain dengan pasir dan berfoto ria, saatnya kembali ke jeep. Di perjalanan pulang, saya banyak menemukan ibu-ibu tua yang menjajakan sesuatu seperti bunga. Ternyata itu adalah bunga edelweis atau yang sering biasa disebut bunga abadi.
Perjalanan saya akhirnya lengkap. Merasakan dinginnya udara pegunungan, melihat matahari terbit, mendengar bisikan alam di lautan pasir, mengukur seberapa kecilnya diri di gunung batok, hingga melihat istimewanya bunga edelweis.
Kamu, kapan ke sini?
thousand of tired, never-shaken, over-civilized people are beginning to find out that going to the mountain is going home. -John Muir