Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memasuki Semester Baru, Inilah Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan Mahasiswa

6 September 2018   10:11 Diperbarui: 6 September 2018   12:02 1759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan September telah tiba. Hal ini mempunyai arti berakhirnya masa hibernasi alias libur panjang bagi mahasiswa, sekaligus pertanda datangnya semester baru. Tidak seperti anak sekolah yang menyambut tahun ajaran baru dengan euforia untuk membeli buku baru, seragam baru, dan sepatu baru, mahasiswa umumnya tidak memiliki euforia sama sekali.

Bagi mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir, lahirnya semester baru berarti mereka harus berkutat dengan mata kuliah yang semakin sulit, dosen yang semakin tidak bisa diajak berkompromi, dan hari libur yang menjelma menjadi hari penuh tugas. Meski begitu, ada juga yang senang, karena lahirnya semester baru berarti semakin dekat waktu mereka menuju hari kelulusan a.k.a wisuda.

Nah bagi kamu yang sedang berjuang di pertengahan kuliah, inilah hal-hal yang perlu kamu siapkan seiring dengan datangnya semester baru.

1. Berburu buku

Ilustrasi: https://www.aa.com.tr
Ilustrasi: https://www.aa.com.tr
Salah satu hal wajib yang perlu dimiliki oleh seorang mahasiswa adalah buku. Karena melalui buku, berbagai macam ilmu dan tugas disalurkan oleh para dosen.

Walau di era millenial ini peran buku banyak digantikan oleh powerpoint atau e-book, namun masih banyak dosen yang mengharuskan setiap mahasiswa memiliki minimal satu buku cetak sebagai bahan kuliah. Maka dari itu, berbuku buku merupakan rutinitas wajib menjelang semester baru.

Berburu buku tidak selalu dengan membeli buku lho.. Apalagi bagi kalian yang tidak punya cukup uang untuk membeli buku yang harganya berkisar 100 ribu ke atas. Lalu bagaimana caranya?

Pertama, manfaatkan koneksi kakak tingkat. Salah satu cara ampuh untuk memiliki buku adalah dengan meminjamnya ke kakak tingkat yang telah mendapatkan mata kuliah yang sama. 

Walau menemukan kakak tingkat yang punya buku cukup sulit, tapi cara ini lebih praktis daripada harus mengubek-ubek toko buku. Ini adalah salah satu alasan mengapa kamu harus ikut organisasi di kampus, ya, untuk menambah koneksi pertemanan sehingga kamu akan lebih mudah mendapatkan buku.

Kedua, manfaatkan perpustakaan. Perpustakaan adalah gudang buku. Maka bagi kamu yang jarang apalagi belum pernah menginjakan kaki di perpustakaan kampus, cobalah ke sana sekali-kali. Siapa tahu buku incaranmu ternyata berdiam diri di perpustakaan selama ini.

Keuntungan meminjam buku di perpustakaan adalah kamu dapat mendapatkan buku itu secara gratis. Namun kelemahannya adalah kamu hanya dapat meminjam sesuai dengan jangka waktu yang telah diatur oleh petugas perpustakaan, biasanya sekitar dua minggu. 

Jika buku yang disediakan di perpustakaan cukup banyak, kamu dapat menyiasatinya dengan meminjam buku lainnya. Namun jika buku itu hanya satu-satunya di perpustakaan, kamu bisa memanfaatkan teknik nego.

Ya, bernegosiasilah dengan petugas perpustakaan supaya kamu bisa meminjam buku yang sama. Namun teknik ini tidak selalu berjalan baik, adakalanya kamu justru mendapat petuah panjang nan melelahkan, heuheu...

Ketiga, cari di toko buku. Langkah pemungkas ini dapat kamu lakukan setelah tidak ada kakak tingkat yang bisa dipinjami buku dan perpustakaan yang tidak menyediakan buku incaranmu. 

Jika kamu ingin dapat buku asli dengan harga yang murah, kamu bisa mengunjungi pasar buku bekas seperti yang terdapat di daerah Kwitang, Senen, atau Blok M. Jika tidak ada, terpaksa kamu harus membelinya di toko buku.

Kamu bisa mencari di Gramedia, Gunung Agung, TM book store, dan lainnya. Kamu juga bisa membelinya secara online di situs jual beli online seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan lain sebagainya.

Walau harganya kadang tidak bersahabat dengan kocek mahasiswa, dapat dipastikan kamu tidak akan menyesal karena telah membeli buku. Buku adalah jendela dunia. Melalui bukulah, ilmu dapat ditransfer dan dikembangkan. Jadi, jangan takut untuk membeli buku ya!

2. Persiapkan Catatan dan Alat Tulis 

Ilustrasi: http://comprar-en-internet.net
Ilustrasi: http://comprar-en-internet.net
Walau mahasiswa dikenal dengan makhluk yang jarang menulis, catatan ini tetap penting lho.. Ya, saya seringkali ditanya oleh teman-teman, "gimana sih cara lo belajar?" Saya dengan bingung menjawab, "gue belajar dari catetan." Dan sejak saat itu, catetan saya diburu untuk difotocopy ketika menjelang UTS dan UAS. 

Bagi saya, catatan adalah salah satu hal wajib yang harus dibuat ketika kuliah. Catatan adalah alternatif untuk menyederhanakan bahasa buku yang rumit dan bahasa dosen untuk diingat. Selain itu, dengan membuat catatan, kamu terpaksa akan belajar, karena kamu tidak mungkin menulis suatu hal yang tidak kamu mengerti, bukan?

Untuk membuat catatan, saya biasa memanfaatkan binder. Keuntungan menggunakan binder adalah kamu bisa menambah kertas atau memindahkannya sesuai dengan keinginan kamu. Jika pakai buku tulis memang terlihat lebih simpel, namun kamu tidak bisa menyisipkan kertas jika ada satu catatan yang tertinggal. 

Selain itu dengan binder saya juga dapat menaruh catatan untuk seluruh mata kuliah. Jadi ketika menjelang UTS/UAS, saya tinggal membuka satu buku untuk belajar semua pelajaran. Simpel dan praktis, bukan?

Salah satu risiko dalam membuat catatan adalah tulisan tangan kamu harus menarik untuk dibaca. Saya biasanya menggunakan spidol warna-warni dan stabilo. Tapi ingat, jangan gunakan banyak terlalu variasi warna, karena akan membuat kamu sakit mata sendiri hehe...

3. Cari tahu tentang dosen

Ilustrasi: https://www.duniadosen.com
Ilustrasi: https://www.duniadosen.com
Cari tahu tentang dosen? Buat apa? Hal ini penting untuk memperlancar perjalanan kuliahmu. Bagi yang sudah menjajaki tingkat akhir pasti tahu tentang dosen dengan segala kepribadian dan kesukaan terhadap hal yang unik-unik. 

Ada yang suka mahasiswa yang aktif bertanya, ada yang pingin tulisan mahasiswa yang rapi pas ujian, ada yang suka mahasiswa yang punya buku asli, ada yang suka ngeledek, dan lain sebagainya.

Semua ini perlu kamu ketahui untuk mendapatkan nilai yang sempurna. Jika kamu mendapatkan dosen yang memang suka tulisan yang rapih, berusahalah agar tulisan kamu rapih dalam tugas maupun ujian, walau sebenarnya tulisan kamu berantakan. Jika kamu mendapatkan dosen yang suka mahasiswa yang aktif, cobalah sekali-kali untuk bertanya.

Tapi bagi saya, aktif di kelas adalah sesuatu yang sangat sulit dilakukan, karena kepribadian saya yang introvert dan cenderung males ngomong. Tapi entah mengapa, cukup banyak dosen yang mengenal saya. 

Bagaimana? Coba manfaatkan kegiatan di kelas. Jika ada presentasi, coba buat presentasi sebaik mungkin. Jika ada pertanyaan yang cukup mudah, coba untuk menjawabnya. Dan kerjakan ujian sebaik mungkin, sehingga kamu dapat nilai tinggi sehingga diingat oleh dosen. 

Namun pada dasarnya dosen menyukai mahasiswa yang mengikuti segala aturan perkuliahan dan belajar dengan tekun. Walau tidak dapat dipungkiri ada dosen-dosen absurd nan kejam yang sulit ditaklukan, tapi percayalah sekejam-kejamnya seorang dosen pasti tetap mengajarkanmu suatu ilmu. Apa itu? Ilmu kesabaran. Hehe..

Menjadi mahasiswa cuma sekali. Jangan isi waktumu dengan mengeluh dan mengeluh, nikmati saja sebelum rindu. Ingat, waktu pasti berlalu.

Selamat ber-kuli-ahhh....

Tutut Setyorinie, 6 September 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun