Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Sedang belajar mengompos, yuk bareng!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Budaya Bangsa Secara Digital di Galeri Indonesia Kaya

27 Agustus 2018   07:30 Diperbarui: 27 Agustus 2018   18:51 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: http://www.secretraveler.com

Hilang Budaya, Hilang Identitas Bangsa. -Anonim

Budaya adalah darah daging suatu bangsa. Karena budayalah sebuah bangsa dapat dikenali dan tampil berbeda. Bayangkan bagaimana semua negara di dunia ini hanya mempunyai satu budaya untuk sebuah makanan, seperti nasi. Lantas bagaimana kita dapat mengenal gandum, singkong dan roti?Bayangkan jika semua orang hanya mengenal satu minuman, air putih. Lantas bagaimana kita dapat mengenal teh, susu, dan kopi?  

Karena budaya, suatu bangsa terasa bewarna dan kaya, termasuk Indonesia. Mulai dari ujung barat Sumatera hingga ke ujung timur, Papua, ada seribu bahkan sejuta budaya. Sudah menjadi kewajiban bagi kita, generasi penerus bangsa, untuk menjaga budaya ini. Maka dari itu, kita harus mulai mengenali budaya bangsa, salah satunya melalui Galeri Indonesia Kaya.

Galeri Indonesia Kaya merupakan sebuah galeri yang merangkum budaya Indonesia, mulai dari pakaian adat, kesenian, kuliner, permainan hingga alat musik trdisional. Salah satu keunikan dari galeri ini adalah proyeksinya yang berbentuk digital. Mungkin inilah yang menyebabkan galeri yang terletak di lantai 8, West Mall, Grand Indonesia, ini dekat dengan generasi millenial. 

Untuk sampai ke Galeri Indonesia Kaya, kamu bisa menaiki commuter line tujuan Tanah Abang/Duri/Angke dan turun di Stasiun Sudirman. Kemudian, kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan ojek online atau busway. Jika naik TransJakarta, kamu dapat turun di halte Tosari dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 10 menit untuk sampai ke tempat tujuan.

Bocoran bagi kamu yang sedang mengirit ongkos, layanan bus TransJakarta digratiskan setiap akhir pekan selama pelaksanaan Asian Games. Hal itu berarti kamu masih punya sisa waktu untuk jalan-jalan gratis pada tanggal 1 dan 2 September nanti. 

Untuk masuk ke dalam Galeri Indonesia Kaya, kamu pun tidak dipungut biaya. Maka tempat wisata ini sangat cocok untuk memenuhi hasrat liburanmu ketika gajian belum juga datang.

Ucapan selamat datang dengan pakaian adat. Ilustrasi: indonesia-feature.blogspot.com
Ucapan selamat datang dengan pakaian adat. Ilustrasi: indonesia-feature.blogspot.com
Ketika pertama kali masuk ke Galeri Indonesia Kaya, kamu akan disambut dengan ucapan "Selamat Datang" dari beberapa pasangan yang memakai pakaian adat dari berbagai provinsi. Tentu saja pasangan itu hanya berada dalam layar kaca digital yang akan menyapa secara otomatis sewaktu ada orang melaluinya.

Suasana dalam Galeri Indonesia Kaya memang lebih mirip bioskop dengan lampu kuning yang tidak terlalu terang. Hal ini dikarenakan proyeksi layar digital yang berada di sepanjang dinding. Ya, jangan kaget bila kamu tidak melihat benda sejarah secara asli. Semua benda budaya di galeri ini diproyeksikan melalui layar digital besar alias big screen.

Alunan Musik Daerah

Proyeksi permainan tradisional di Galeri Indonesia Kaya. Ilustrasi: Dokpri.
Proyeksi permainan tradisional di Galeri Indonesia Kaya. Ilustrasi: Dokpri.
Salah satu yang menarik perhatian saya adalah layar yang memproyeksikan alunan musik daerah. Di layar yang ternyata bisa disentuh ini a.k.a touchscreen, kamu bisa memainkan beberapa alat musik tradisional lho, seperti angklung, kecapi, dan gamelan. Bahkan kamu bisa merekam dan mendengarkan ulang musik yang telah kamu ciptakan di layar tersebut.

Selain memainkannya, kamu bisa melihat proyeksi 3D, modern, atau tradisional dari alat musik yang kamu pilih. Walau hanya dalam big screen, memainkan alat musik ini masih sama serunya dengan yang asli. Apalagi bagi kamu yang baru pertama kali mencoba.

Kaca Pintar Indonesia

Salah satu proyeksi di Kaca Pintar Indonesia. Ilustrasi: Dokpri
Salah satu proyeksi di Kaca Pintar Indonesia. Ilustrasi: Dokpri
Setelah bermain dengan berbagai alat musik tradisional, kamu bisa pindah untuk melihat-lihat keragaman budaya Indonesia di Kaca Pintar Indonesia. Dalam big screen ini kamu dapat melihat masakan tradisional, kesenian, rumah adat, benda adat, tempat wisata daerah, dan masih banyak lagi.

Seperti yang saya potret di atas, merupakan salah satu benda bersejarah di lembah Baliem, berupa Mumi kepala suku. Dugaan saya bahwa mumi hanya terdapat di luar negeri dengan ciri khas tubuh dibebat kain putih ternyata salah. Buktinya, Indonesia punya mumi asli yang merupakan wujud dari panglima perang suku Dani yang berusia 370 tahun lebih!

Hal ini membuka pikiran saya, bahwa Indonesia memang benar-benar negara yang kaya akan warisan budaya.

Pertunjukan

Auditorium Pertunjukan. Ilustrasi: https://www.indonesiakaya.com
Auditorium Pertunjukan. Ilustrasi: https://www.indonesiakaya.com
Sebelum berkunjung ke galeri ini, pastikan kamu sudah menentukan tanggalnya jauh-jauh hari. Hal ini dimaksudkan agar kamu dapat reservasi online pertunjukan di Galeri Indonesia Kaya. Daftar pertunjukan dalam satu bulan dapat kamu lihat di website Galeri Indonesia Kaya  yang telah dilengkapi dengan keterangan batasan umur.

Namun karena waktu kunjungan yang mepet, saya tidak dapat melakukan reservasi online karena sudah ditutup. Setelah diberitahu teman saya, saya seharusnya mendownload aplikasi Galeri Indonesia Kaya yang tersedia di playstore  untuk mengetahui daftar pertunjukan sekaligus memesan tiketnya. Hal ini tentunya membuat pemesanan tiket lebih praktis dan cepat.

Membatik secara Digital

Satu lagi kegiatan yang tidak kalah seru di Galeri Indonesia Kaya adalah membatik secara digital. Ya, di sini kamu bisa membuat karya batikmu sendiri dengan memilih dan menyatukan motif yang telah disediakan dalam salah satu big screen.

Ilustrasi: http://www.secretraveler.com
Ilustrasi: http://www.secretraveler.com
Terdapat empat langkah yang harus kamu lalui untuk membatik secara digital, (1) memilih warna dasar, (2) memilih motif dasar,  (3) memilih motif tahanan, (4) menulis nama yang hendak kamu bubuhkan di bawah batik yang kamu buat.

Setelah pilah-pilih motif yang cocok, akhirnya seperti inilah hasil batik buatan saya. Sayang, print warnanya tampak sudah menipis, jadilah warna batik saya yang kurang tajam dan tidak merata. Walau begitu, antusiasme saya terhadap hasil batik ini tidak berkurang. Terlebih semua ini disediakan secara gratis.

Hasil Membatik Digital. Ilustrasi: Dokpri.
Hasil Membatik Digital. Ilustrasi: Dokpri.
Budaya adalah nilai paling berharga dalam bangsa. Seperti kata Bobby Jindal, "Our culture, languange, history, and values are vital to uniting us as a nation."

Tutut Setyorinie, 27 Agustus 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun