Jadi bagi kamu yang suka sekali atau bahkan membenci segala hal tentang negeri dongeng yang serba ajaib, tontonlah petualangan Alice dan ketahuilah...
imagination is the only weapon in the war against reality --Chasire Cat.
3. Beauty and The Beast (2017)
True as it can be.
Barely even friends.
Then somebody bends.
Unexpectedly.
Lirik lagu yang kembali boomingdi pertengahan Maret 2017 ini disebabkan oleh kemunculan dongeng si Cantik dan si Buruk Rupa yang telah diremake ulang oleh Walt Disney Picture. Film yang menempatkan Emma Watson sebagai pemeran utama ini telah meraih penghargaan sebagai movie of the year dan best actor in movie dari MTV Movie & TV awards.
Saya tidak akan menceritakan plotnya film ini, karena sebagian besar kalian mungkin sudah tahu bagaimana kisah Belle yang dikurung di istana the Beast untuk menggantikan ayahnya. Saya hanya ingin memuji bagaimana Emma memerankan karakter Belle yang cantik, kutu buku, dan pemberani. Luke Evans juga sangat sukses menjadi Gaston yang sangar, congkak, namun tampak berkharisma bagi para wanita.
Banyak teman saya yang mengeluh bahwa film ini lebih banyak menampilkan lagu daripada cerita. Namun saya pun baru tahu dari Wikipedia kalau ternyata Beauty and the Beast memang merupakan film fantasi musikal. Hampir semua karakter di film ini mendapat bagian bernyanyi, dari mulai Belle, Gaston, The Beast, sampai ibu teh poci. Dari beberapa lagu, saya menyukai Aria yang dinyanyikan Audra Mc.Donald, dan Beauty and the Beast yang dibawakan Emma Thompson. Namun tidak kalah menarik juga mendengarkan lagu yang dibawakan Emma Watson, Dan Stevens, dan Luke Evans yang ternyata mempunyai suara tak kalah merdu. Semua lagu-lagu itu bisa kamu dengar di sini.
Secara keseluruhan, film ini tidak menampilkan "kejutan" dalam alur cerita. Hanya ada penambahan beberapa adegan yang bertujuan untuk memperjelas seperti mengapa ayah Belle meninggalkan Paris, mengapa the Beast sampai dikutuk dan mengapa ia mempunyai sifat tinggi hati dan congkak.
Untuk pembawaan negeri dongeng yang amat artistik, klasik, dan menawan, saya memberi nilai 8,5 dari 10. Bagi yang belum pernah menonton karena belum punya waktu atau pasangan *eh* kamu bisa melihatnya sekarang di sini.
Benar, dongeng membuat kita lupa telah beranjak dewasa. Namun dongeng tidak akan membuat kita lupa tentang khayalan yang membuat masa kecil kita begitu indah. Bagi saya, dongeng menjadikan hidup ini terasa begitu luas. Jadi, kata siapa dongeng hanya diperuntukan untuk anak kecil? Karena kita, orang dewasa, juga harus sedikit berkhayal untuk sekadar mengangkat beban.
Wonderhome, 10 Juli 2017