Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Sedang belajar mengompos, yuk bareng!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

99 Tahun Berdiri, Stasiun Manggarai Tetap di Hati

25 Mei 2017   16:50 Diperbarui: 25 Mei 2017   19:24 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai pertemuan dari lima tujuan kereta yang berbeda yakni Jatinegara – Bekasi, Depok – Bogor, Tanah Abang – Angke, Cikini – Jakarta Kota, dan kereta Jawa, Manggarai menjadi salah satu stasiun tersibuk di jantung ibukota.

Beratus-ratus orang melewati stasiun yang mempunyai tujuh peron ini setiap harinya. Dan itu menjadi alasan mengapa musholla, underpass, loket hingga toilet tidak pernah sepi, terutama saat jam sibuk tiba.

Saya pernah mengalami kejadian saat rel kereta tujuan bekasi anjlok dan kami harus berdiam di Stasiun Manggarai untuk menunggu kereta yang tak juga datang--stasiun itu benar-benar terlihat bagaikan lautan manusia. Sebenarnya tidak hanya saat kereta anjlok, saat jam berangkat dan pulang kerja saja saya akan tetap mengatakan bahwa stasiun Manggarai adalah stasiun lautan manusia.

4. Wisata Kuliner

Bagi kamu yang tidak bisa menahan lapar, Stasiun Manggarai tidak akan membuatmu kelaparan. Kamu ingin makan berat? Di sana ada KFC box. Ingin yang manis-manis? Ada Roti-O, Dunkin Donut’s dan Starbucks Coffee. Atau ingin yang cepat saja deh.. stasiun Manggarai punya Seven-Eleven dan Indomaret.

Dan jika kamu punya waktu yang agak longgar, cobalah untuk keluar stasiun dan icip-icip kuliner daerah yang tersedia di sana. Dari mulai jajanan ringan seperti lontong dan gorengan, hingga jajanan yang mengenyangkan seperti bubur ayam, soto, nasi goreng, dan bakso.

5. Underpass Baru, Semangat Baru

Underpass yang baru rampung dikerjakan pada Desember 2016 lalu menimbulkan suatu semangat baru para pejuang Commuter Line yang transit di stasiun Manggarai. Pasalnya, underpass yang ramai diperbincangkan di media sosial, terutama facebook, telah mengurangi kepadatan penyebrangan peron di jalur atas.

Penumpang yang biasanya harus menunggu kereta berjalan sebelum menyeberang peron, kini telah beralih ke jalur underpass yang dilengkapi dengan 8 kipas angin, papan informasi serta loudspeaker. Meski begitu, saya lebih memilih menunggu kereta lewat dari pada harus menuruni tangga nan panjang di underpass. Alasannya sederhana: lebih pendek dan lebih hemat tenaga. He he he…

Nah, sekian ulasan-ulasan unik tentang stasiun yang memiliki sejarah hampir satu abad ini. Bagi saya, Manggarai bukan hanya stasiun terpadat dan teramai di Ibukota, stasiun ini merupakan saksi atas perjalanan setiap insan. Dari mulai perjalanan orang nomor satu di Indonesia, perjalanan mengais rupiah, perjalanan mencari ilmu, hingga perjalanan untuk sekedar bersua dengan teman lama.

Bagi Kompasianer yang tinggal di Jabodetabek, tidak afdhol rasanya jika belum mengunjungi stasiun Manggarai. One’s destination is never a place, but a new way of seeing things. – Henry Miller

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun