“Meninggal: Yogyakarta, 19 Mei 2011.”
2011? Bukankah itu tiga tahun yang lalu?
Kutengok si gadis penjual bunga. Namun ia sudah tak ada di sana.
Lalu akupun kembali melanjutkan perjalanan. Sambil menenteng sekeranjang bunga kematian yang hendak kujajakan ke setiap orang.
“Sudahkah aku mengenalkan diri? Namaku Arumi Diandra. Orang-orang sering menyebutku si gadis penjual bunga. Bukan bunga biasa yang kujajakan. Melainkan bunga kematian. Kalau kau bersedia membeli bungaku, berarti kau bersedia menjemput kematianmu. Tapi jika kau mengelak untuk membeli bungaku, akan kuhampiri rumahmu setiap waktu.”
***
Ujung Jakarta, 19Nov2016
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!