Aku kembali bertanya, “Apa kakak yakin aku bisa?”
“Seharusnya kakak yang bertanya sama kamu. Apa kamu yakin, kamu pasti bisa?”
Aku menggeleng, “Aku ragu kak,” jawabku jujur.
“Kalau kamu ragu, kakak lebih ragu.” Aku bingung mendengar jawaban kakakku yang tiba-tiba berubah haluan, tapi tiba-tiba dia kembali melanjutkan. “Yang tau tekad kamu, cuma kamu sendiri, dik. Kakak cuma jadi supporter setia yang berjanji akan selalu mendukung kamu.”
“Tapi nggak ada perenang yang nggak memiliki kaki, kak” keluhku lagi.
Kakakku balas tersenyum, “Kalau belum ada, ayo kamu jadi yang pertama,” katanya sambil mengenggam kedua tanganku kuat.
Kalian tahu, sejak saat itu aku benar-benar kembali berlatih renang. Dan kini, aku menjadi satu-satunya perenang di kejuaraan yang tidak memiliki kaki. Intinya hanyalan kalian hanya perlu yakin. Yakin bahwa tak ada satu hal pun yang dapat menghambat kalian untuk meraih cita-cita meskipun fisik kalian sendiri. Aku buktinya dan aku percaya pada kalian.
Tutut Setyorinie.
Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Bulan Kemanusiaan RTC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H