Mohon tunggu...
Tutut Hardianti
Tutut Hardianti Mohon Tunggu... -

nama saya Tutut hardianti. . saya seorang mahasiswi semester satu di Universitas Sebelas Maret SUrakarta Kampus VI Kebumen.. dan saya berasal dari kota Kebumen. .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori-teori pembelajaran

17 Oktober 2011   04:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:52 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang pasti pernah mengalami pembelajaran entah itu di sekolah ataupun di rumah. Ada banyak teori pembelajaran yang dapat membantu kita untuk menemukan solusi dari persoalan yang kita temui. Sebenarnya apa sih,, yang dimaksud dengan teori pembelajaran itu sendiri??. Menurut Saiful sagala pembelajaran ialah membelajarkan siswa dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar, yang kesemua menjadi penentu dalam keberhasilan pendidikan. namun, teori belajar sendiri itu apa??. Teori adalah sejumlah proposisi yang terintegrasi secara sintaktik dan yang digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan peristiwa-peristiwa yang diamati, namun belum tentu suatu teori itu dapat diterima oleh setiap kalangan. Adanya persoalan dan perbedaan dalam teorti seperti variabelperantara yang digunakan dan luas cakupan sejauh mana panekanan diberikan. Teori yang ideal ialah teori yang formal, akurat, konsisten secara internal, namun sekaligus juga cukup luas cakupannya, meliputi dua aspek pembelajaran yaitu hakikat memori dan persepsi.

Dengan adanya teori pembelajaran, kita dapat menyelesaikan persoalan atau masalah karena teori pembelajaran menyediakan kosa kata dan kerangka konseptual yang bisa kita gunakan untuk menginterpretasi contoh-contoh pembelajaran yang kita amati. Terdapat banyak teori- teori tentang pembelajaran diantaranya teori behavioristik, kognitif, konstruktivisme, serta humanisme. Teori belajar behavioristik sangat menekankan pada hasil belajar, yaitu perubahan tingkah laku yang dapat dilihat. Hasil belajar diperoleh dan proses penguatan atas respons yang muncul terhadap stimulus yang bervariasi. Dalam teori kognitif, yang terpenting ialah mengetahui bukan respons, manusia memiliki struktur kognitif, dan semasa proses pembelajaran, otak akan menyusun segala pernyataan di dalam ingatan. Berbeda dengan kognitif, teori konstruktivisme mempunyai pemahaman tentang belajar yang lebih menekankan proses daripada hasil belajar. Pengetahuan dan pengalamannya akanmembangun suatu skema dalam otaknya. Init dari teori humanisme yakni memanusiakan manusia, artinya tidak hanya memperhatikan kognitif saja tetapi juga melibatkan semua aspek, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Adanya kelemahan- kelemahan dalam teori tersebut membuat adanya pergeseran teori- teori. Pergeseran tersebut tentu karena adanya pembaruan atau perubahan dan penambahan untuk mencapai kesempurnaan dari teori tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun