Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada yang Terus Ada dan Belum Tentu Ada

19 Januari 2025   19:58 Diperbarui: 19 Januari 2025   20:37 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada Persimpangan Sejarah
Persimpangan berarti ada hal-hal yang ditulis sebagai kurikulum, ada yang hanya dibaca ketika hari menjelang subuh sementara tak ada lagi panggilan adzan.

Kepada Arus Waktu
Rasa sakit akan melupakan aku, aku akan melewatinya. Mengapa bersikeras abadi?

Kepada Ambisi
Inilah senja yang tak menarik bagi puisi. Kekasih yang tidak patut dipelukan janji. Dan kekuasaan yang tak boleh disorot televisi.

Kepada Hari Ini
Adalah paragraf yang senyap, dingin, tidak selalu terang. Tidak disusun untuk memberitahukan perkara-perkara dramatik dalam dirinya sendiri. Hari ini hanyalah hari kemarin sesudah besok.

Kepada Langkah
Jejak-jejak yang tidak berhenti serupa dua bayangan di bawah lampu malam tiba-tiba memisahkan diri karena gerimis kecil atau patroli tramtib.

Kepada Pikiran
Mungkin akan membosankan, seperti cerita pendek dengan kisah panjang, terlalu banyak sudut pandang dan, seolah-olah, kehilangan pemeran utama. Tapi, ini lebih baik, sebab akan menahan hasrat yang tergesa-gesa.

Kepada Keyakinan
Tidak akan banyak berubah. Hanya beberapa bagian yang direvisi karena tesis-tesis yang keliru dan waktu yang menguji kemungkinannya.

Kepada Umur Panjang
Sebaiknya tidak mengikuti keramaian yang dilahirkan oleh pandemi: takut hidup tapi tidak mengerti menikmati mati.

Kepada Malam-malam
Kasur, satu-satunya yang tidak akan mengeluh, selamanya bungkam, dan menyediakan diri untuk tidur panjang dengan mimpi yang seperlunya saja.

Kepada Bangun Pagi
Tidak usah melihat televisi, jangan berlama-lama di kamar mandi. Lihatlah ke jendela, temukan masa muda masih menunggu di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun