hanya ibu yang paling
memahami bagaimana kasih
mengeraskan tekad anak-anaknya
ketika mereka tua atau dunia sakit-sakitan
***
kemarin dia pulang ke rumah ibu,
membawa sepanjang tahun yang lusuh
dia malu, tapi, ia tak kuat menunda rindu.
ibunya membasuh kepalanya lalu mengambil satu-satu
semua gundah yang tumbuh menjadi rambut putih di situ
"tahun-tahun nanti masih akan kelabu, ibu..."
ibunya tidak banyak bicara, selalu suka tersenyum
kepada hari-hari dimana mereka tidak punya apa-apa lagi,
seperti sekarang ini, atau seminggu yang suram,
atau ketika bapak masih duduk di kursinya yang sendu
ibu membawa sepiring sambal, kerupuk kulit
dan segelas manis teh hangat
"bertamasyalah dulu ke masa kecilmu, anakku.
sabarlah saja di dunia. menjadi dewasa tidak boleh
melemparmu ke dalam pikun."
***
pagi ini, 22 Des
dia memandang foto ibunya tersenyum---
hitam, putih, dan menguning dikikis waktu
senyum ibu selalu mengerti
cara membesuk hati anak-anak
dari dunia yang sakit, dan hidup yang sepi
atau nasib yang diperkosa negara berkali-kali
hanya ibu yang mengatasi waktu,
melebur segala yang sesak dan amuk