Tadi malam atau sore hari waktu Italia, AC Milan dipaksa keok di stadion Ennio Tradini, markas Parma. Skornya tipis, 2:1.Â
Parma yang kembali ke Serie A dengan nama-nama yang nyaris tak dikenal, bahkan dibandingkan dengan skuad yang membela Como. Kecuali sang pelatih Fabio Pecchia--mantan pemain tengah Juventus.Â
Hasil ini menambah greget galau Milinisti, yang sejak awal tak menaruh cukup percaya pilihan manajemen kepada suksesor Stefano Pioli. Dua media berpengaruh di Italia La Gazzetta dello Sport dan Il Corriere dello Sport sampai memberi rating 4/10 untuk Paulo Fonseca. Sementara Tuttosport memberinya rating 5/10 seusai melawat ke Parma.
Pemicunya adalah di partai pembuka Serie A musim 2024/2025 minggu kemarin, Rafael Leao, dkk sudah ditahan imbang Torino. Tim asuhan pelatih asal Portugal ini baru bisa membalas 2 gol di penghujung babak kedua. Sebaliknya, Torino memberi tekanan yang cukup seimbang.Â
Hasil kurang maksimal ini membuat performa gokil pramusim AC Milan seperti pertandingan amal belaka.Â
Dalam laga pramusim di Amerika Serikat, Man City dan Real Madrid berhasil dikalahkan, termasuk Barcelona. Performa yang berbeda 180 derajat dengan yang dilakoni Juventus.Â
Bagi harian Il Corriere dello Sport, yang sedang terjadi di AC Milan jauh lebih parah dari sekadar laga pembuka.Â
Mereka menulis begini. Kita berharap melihat Milan yang berbeda dari era Pioli. Faktanya, ini bahkan lebih buruk. Tidak ada fase bertahan dan kurangnya ide dalam menyerang. Satu poin dalam dua pertandingan. Mereka tengah berada dalam krisis.
Era Baru, Keterpurukan Lama? Sabar, Berikan Waktu, Seperti Pesan Arrigho Sacchi.
Sebelum Serie A resmi dimulai, mengutip media Italia, kita bisa menyebut Milan sedang memulai era yang baru sesudah rezim Stefano Pioli. Sebagaimana Juventus sesudah rezim Massimiliano Allegri.Â