Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mati Niscaya ala Italia

30 Juni 2024   11:56 Diperbarui: 1 Juli 2024   00:16 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapten Timnas Italia, Donnarumma di hadapan fans Italia yang kecewa | Footbal Italia

Sadarilah, sepak bola Eropa bukan Pilpres di Indonesia di mana Prabowo Subianto akhirnya bisa menjadi pemenang. Tak ada subsidi makan gratis yang anggarannya trilyunan di sini.

Italia sudah seharusnya dipulangkan sejak awal dan sebaiknya tidak memecat Spalletti yang racikannya pernah membuat Liverpool semenjana dan Napoli akhirnya boleh memutus bayang-bayang kuasa Juventus sebagai juara Serie A.

Pria ini baru sebentar sekali memegang Tim Nasional.

Alasan-alasan Tersingkir. Tentu saja penyebab Gli Azzurri pulang duluan selalu bisa diringkas dalam beberapa faktor. Misalnya begini. 

Selain sudah tanpa Roberto Mancini yang memilih menguji keilmuannya ke Arab Saudi, Gli Azzurri juga tak lagi dibekali Chiellini, Bonucci, Spinazzola, Acerbi, atau Toloi. Mancini adalah kunci dari transisi yang sukses.

Perubahan apa yang bisa dilakukan oleh Spaletti dalam waktu sebentar ini? Yang jelas, pelatih yang satu ini mewakili kecenderungan Italia di masa depan, sepak bolanya menyerang dan menghibur. 


Ini perkara pertama: waktu dan kepercayaan.

Lantas, di edisi 2024, Luciano Spaletti juga memilih tidak membawa Locatelli. Di samping sudah tak ada Verrati atau Pessina. Dan, yang sama fundamentalnya, tim ini tak lagi memiliki yang sentuhan yang serupa Insigne.

Di tahun 2020, sentuhan penyerang Napoli ini melengkapi keindahan Italia yang oleh Roberto Mancini ditantang memainkan sepakbola indah-dalam-menyerang, meninggalkan cattenaccio nan boring itu. 

Insigne adalah sebuah ciri yang redup di Italia. Sesudah era Roberto Baggio, lantas ada Alessandro Del Piero dan Francesco Totti, siapa yang memainkan gaya seperti mereka di 4 tahun terakhir ini? 

Spalletti memang punya nama-nama yang merupakan alumnus edisi Juara Eropa 2020: Donnarumma, Bastoni, Di Lorenzo, Jorginho, Cristante, Barella hingga Chiesa. Nama-nama mewakili modalitas dari masa lalu atau penjaga garis keseimbangan antara tradisi dan pembaharuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun