Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

9 Elemen Utama "Peaky Blinders"

24 Juni 2024   14:59 Diperbarui: 26 Juni 2024   08:28 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serial Peaky Blinders di Netflix | BBC via Kompas.com

"I'm just an extreme example of what a working man can achieve." - Thomas Shelby

Sebuah latar yang singkat saja. Serial Netflix yang perdana tayang 2014 ini sungguh-sungguh memiliki karakter yang kuat. Kita boleh menilisiknya dalam beberapa elemen utama yang menyatukannya. 

Akan tetapi, sebelum masuk ke sana, kita mungkin perlu mengetahui jika serial bergenre sejarah dan drama kriminal ini tayang sebanyak 6 musim. Steven Knight adalah sosok yang menjadi kreatornya. 

Uniknya, Steven Knight berkisah jika mula-mula mengenali riwayat Peaky Blinders adalah dari cerita sang ayah. 

Dalam sejarah faktualnya, kelompok Peaky Blinders melambangkan pergulatan kelompok gangster yang turut membentuk masyarakat Inggris modern. Jessica Brain di laman Historic UK menulis bahwa: 

...Peaky Blinders muncul dari daerah Small Heath di Birmingham, dengan aktivitas pertama yang dilaporkan dirinci di sebuah surat kabar pada bulan Maret 1890 yang menggambarkan penyerangan brutal terhadap seorang pria oleh geng yang dikenal sebagai "Peaky Blinders". Kelompok ini sudah mendapatkan reputasi buruk karena kekerasan dan kebrutalan mereka di dunia kriminal dan sangat ingin aktivitas mereka dicatat di surat kabar nasional...

Jessica Brain menambahkan bahwasanya: 

Sebagai sebuah kelompok, Peaky Blinders memasuki ranah budaya populer tidak hanya melalui tindakan kriminal mereka tetapi juga melalui selera berpakaian dan gaya mereka yang terkenal. Para anggota kelompok mengadopsi gaya khas yang mencakup topi datar (sebagian besar diyakini sebagai asal muasal nama mereka), sepatu bot kulit, rompi, jaket khusus, dan syal sutra. 

Dengan sedikit informasi di atas, karakter yang begitu kuat dalam serialnya membuat kisah kelompok gangster adalah sudut pandang yang penting diketengahkan. 

Dalam hemat saya, sekurang-kurangnya terdapat 9 elemen utama yang menjahit karakter dimana Cillian Murphy, Paul Anderson, Helen McCrory, Sophie Rundle, Joe Cole berakting sangat bagus sebagai anggota inti Keluarga Shelby. 

Elemen Utama Peaky Blinders. Ini yang saya pertimbangkan atau maksudkan sebagai elemen utama itu:

Pertama, pembabakan historisnya, Peaky Blinders menampilkan setting Inggris di masa-masa awal perubahan industrial, di akhir Abad-19, memasuki Abad-20. Persisnya dimulai 1919, setahun saat sesudah Perang Dunia I (1914-1918) melanda Eropa. 

Saat ketika negara-negara post-aristokrasi itu sedang berjuang untuk pulih, selain mencari bentuk keseimbangan baru dalam tatanan industrial. Tak cuma itu, hidup post-war di masa ini berkelindan dengan pertumbuhan kelompok revolusioner, khususnya kaum sosialis-komunis.

Kedua, sebab itu, setting ini melukiskan keberadaan kelas pekerja, jelata melarat, polisi dan politisi korup, aristrokrasi usang hingga dinamika gangster yang melibatkan perseteruan lintas ras. 

Dalam kontestasi aktor semacam itu, asap pabrik, jalanan berlumpur, bar yang riuh, dinding rumah dan sungai yang hitam menambah kesan hidup sehari-hari yang kelam dan menolak menyerah. 

Ketiga, arena sosial sehari-hari yang keras tumbuh dalam persilangan dengan jual beli kekerasan, penguasaan sumber kekayaan, dan pendisiplinan sosial. Keluarga Shelby, yang berakar dalam kebudayan bangsa Gipsi, adalah satu produsennya. 

Kompetitornya kelompok Yahudi di bawah Alfie Salomon dan kelompok Italia di bawah kendali Keluarga Sabini. Jual beli kekerasan ini diparipurnakan oleh keberadaan negara berwatak polisionil dengan intelijennya yang brutal.

Keempat, alur yang direkonstruksi menjelaskan pertumbuhan dan pasang surut Peaky Blinders. Dimulai dari bandar judi kecil-kecilan, bisnis pub, produksi minuman keras, hingga memiliki ijin ekspor mobil, dan menjadi anggota Parlemen. 

Dalam 6 musimnya, series ini cukup berhasil menjahit kisah pertumbuhan, ketegangan, benturan, hingga exit strategy yang mulus. 

Bukan karena Peaky Blinders atau Thomas Shelby selalu keluar sebagai pemenang. Namun lebih karena ujung dari sebuah musim cerita adalah sebuah fase dari perjalanan Peaky Blinders. Itu artinya ia berkembang dalam narasi yang semakin kompleks berikut kejutannya sendiri-sendiri.

Kelima, perempuan mewakili suara yang minor, namun di dalam Keluarga Shelby, terasa sentral. Karakter Polly Gray atau Alda Shelby adalah wakilnya yang keras hati. Berkali-kali perbantahan mereka membuat "sentralisme Thomas Shelby" semakin efektif dalam mengeksekusi tindakan. 

Perempuan-perempuan ini berusaha mendorong ruang yang lebih setara dalam relasi kuasa bisnis dan pengambilan keputusan organisasi, tetapi bukan tidak dimaksudkan membuat sistem Shelbysme bekerja dengan daya dorong yang lebih humanis, penuh kasih. Walau, Thomas Shelby tetap mengalokasikan dana untuk perlindungan anak-anak miskin, itu seperti kamuflase saja. 

Keenam, keberadaan institusi "negara centeng", yang gemar mengobral kekerasan dan kepatuhan dengan menggunakan tangan-tangan kelompok gangster. Unit terdepan dari operasi ini adalah kepolisian dengan satuan intelijen sebagai poros komandonya. 

Mereka terhubung kepada inti elite di London, pada seorang Winston Churchill yang Sekretaris Negara. Terlepas dari kehadiran sosok Winston Churcill yang menimbulkan kontroversi, logika cerita yang menjadi ide dasarnya adalah kontestasi dan kekerasan yang tumbuh di ranah masyarakat sipil tak berdiri di luar intervensi negara; kalau bukan malah disponsori negara. 

Ketujuh, di tengah perubahan industrial, kekerasan antar gangster, kemiskinan dan militerisme yang eksesif, Shelbysme dalam Peaky Blinders adalah wujud dari ikatan keluarga yang sangat kuat. Keluarga selalu menjadi sentral dimana Thomas Shelby memulai atau kembali di masa keterpurukan. 

Solidaritas berbasis hubungan darah ini menjadikan Thomas Shelby layaknya seorang Don (Godfather) dalam kelompok mafia tanpa secara intens menampilkan etik Vendetta dan Omerta dalam aksi-aksinya. 

Kekerasan adalah wajah publik seorang Thomas Shelby, namun wajah domestiknya adalah pria dengan perlindungan yang total bagi keluarganya.

Kedelapan, pragmatisme yang Machiavelistik. Di satu sisi, watak semacam ini membentuk hubungan antar gangster. Mereka tiba-tiba bersekutu, berkhianat dan pecah aliansi, lantas saling memangsa-memusnahkan. 

Keuntungan material dan teritorial adalah pengikat dan daya dorongnya, sebab itu juga, ia mewakili bentuk kuasa politik yang bengis sekaligus absurd.

Dan sebagaimana operasi centeng di atas, di sisi yang lain, negara adalah bagian yang turut mengurapi pelestarian watak Machiavelistik. Dalam ungkapan Thomas Shelby, pada dasarnya kita semua adalah pelacur. "We just sell different parts of ourselves." 

Kesembilan, kostumnya. Peaky Blinders menampilkan karakter kostum yang kuat, kalau bukan "ikonik". 

Konstum berupa topi bergaya Vintage yang diselipi silet, sepatu boot, rompi kulit, rokok dan alkohol meleburkan representasi dari kelas pekerja, gangster, hingga irama keseharian Small Heath, Birmingham 1900-an yang keras. Karena itu ia tidak sebatas sekadar fashion yang tumbuh dalam kultur gangster. 

Penutup. Sembilan faktor ini telah bekerja sebagai elemen dasar yang menyusun keutuhan serial Peaky Blinders. Ia membuat 6 musim dimana tiap musim berisi 6 episode dengan rata-rata 1 jam waktu tonton jauh dari kebosanan.

Setiap kisahnya adalah sebuah konteks dari pertumbuhan dan ketegangan yang membuat Peaky Blinders berkembang melalui kompleksitas intrik politik, kekerasan, dan kapasitas kendali.

Sebagaimana Money Heist dari Spanyol, wajar jika Peaky Blinders juga digemari. Jadi, satu-satunya cara menjamin perdamaian adalah dengan membuat kemungkinan perang tampak sia-sia, demikian Thomas Shelby.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun