Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Juventus Sudah Tak Paham Caranya Tumbuh?

21 April 2024   12:53 Diperbarui: 22 April 2024   02:01 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di samping itu, nyaris sepanjang musim berjalan, Juventus memilih bersetia dengan pakem 3-5-2; pakem yang pernah mendominasi Serie A di masa trio BBC+B: Barzagli, Bonucci, Chiellini plus Buffon di belakang. 

Oleh pakem ini, Juventus berhasil menciptakan 28 gol dari mekanisme open play atau 60% dari produksi gol mereka; jumlah yang minim. Sebab dengan formasi yang sama, Atalanta jauh lebih banyak menciptakan gol dari open play, yakni 47 gol atau dua kali lipatnya.

Why Juventus, why? 

Satu fakta yang benderang adalah jika bermain tanpa Vlahovic, tim ini acapkali bergantung pada set-piece. Ketahuilah, dengan skuad seadanya ini, Vlahovic berhasil menempati peringkat kedua topskor dengan 16 gol alias berkontribusi sekitar 34% dari total gol Juventus. 

Pendek kata, tanpa penyerang berusia 24 tahun ini, Nyonya Tua seolah-olah setumpuk gerombolan dengan bola yang cepat-cepat ditendang ke gawang (oh ya, statistik shots per game asuhan Allegri ini berada di peringkat ke 5 terbanyak di musim kali ini).

Lantas, apa yang hendak kita katakan lagi?

Kebijaksanaan: Menang sebagaimana kalah hanya akibat dari proses, konsistensi, dan semua usaha yang mendisiplinkannya. Sebab itulah nilai yang diperoleh dari proses tidak pernah memiliki gelar, peringkat, apalagi bonus dari sponsorship. 

Singkat cerita, dalam gemblengan proses, kita menyaksikan gerak dari yang bertumbuh, berkembang; meningkatkan kapasitas dan melampaui batas.

Apakah Juventus sedang tumbuh dalam keserba-seadanya ini?

Setidaknya mereka tengah berada di zona Liga Champion, tidak seperti musim yang lalu. Dan masih terlibat perebutan juara Coppa Italia. Beberapa bakat muda produk sendiri, seperti Miretti, Yildiz dan Illing-Junior juga diberi menit bermain. 

Allegri yang ortodoks itu berhasil menjadikan tim ini tidak bakalan juara, tapi tak nyungsep juga. Di-D'masiv-in aja: syukuri apa yang ada....😒

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun